RAHASIA MENGAWETKAN SENYUM

Baca: Filipi 4:4-8


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 18-19

Satu hal yang mampu dilakukan semua orang adalah tersenyum. Senyum adalah salah satu pemberian berharga Allah kepada kita. Sayangnya, pemberian berharga ini kerap kali tidak awet ketika dihadapkan pada situasi buruk yang bermunculan di kehidupan kita. Keberadaannya seolah tertutup rapat dan terkunci oleh beragam persoalan dan masalah.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi menuliskan: "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!" (ay. 4). Tersenyum merupakan salah satu pancaran dari sukacita! Luar biasanya, bukan hanya menasihatkan supaya jemaat tersenyum di dalam sukacita, Paulus juga membeberkan rahasia mengawetkan senyum. Rahasia itu tidak lain adalah membuang jauh-jauh kekhawatiran lalu menyatakan segala keinginan kita kepada Allah di dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (ay. 6). Paulus meyakini bahwa di dalam Tuhan kita pasti memperoleh damai sejahtera dan kekuatan untuk menang melawan masalah.

Tersenyum bukan menandakan kita sedang tidak mempunyai masalah. Namun, melalui senyuman kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita tidak berputus asa apalagi menyerah terhadap hidup ini. Ya, kita memercayai bahwa Allah pasti mampu menolong dan Dia juga selalu punya cara untuk membalikkan situasi sulit menjadi keuntungan bagi kita! Mengetahui kebenaran ini, masihkah kita ragu untuk menghiasi wajah kita dengan senyum yang merekah? --LIN/www.renunganharian.net


MELALUI SENYUMAN, KITA MEMBUKTIKAN KEPADA DUNIA BAHWA KITA MASIH MEMPUNYAI PENGHARAPAN AKAN HARI DEPAN YANG INDAH DI DALAM TUHAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media