KETIKA ALLAH MENAHAN HATI-NYA

Baca: Keluaran 13:17-22


Bacaan tahunan: Imamat 19-21

Ketika jarum suntik menembus kulitnya, anak saya menangis sejadijadinya. Saya merasa iba, tapi harus membiarkannya karena walaupun suntikan itu menyakitinya sebentar, tapi itu memberinya manfaat penting dan bertahan lama. Saya tahu anak itu harus divaksinasi agar tubuhnya memiliki kekebalan terhadap penyakit yang bisa saja membahayakan hidupnya.

Terkadang Allah juga "sengaja" membawa anak-anak-Nya menuju jalan yang tidak mudah untuk sebuah tujuan yang mulia. Seperti saat Ia sengaja membawa umat Israel melalui jalan memutar, melalui padang gurun dan harus siap sedia untuk berperang. Jelas perjalanan ini akan sangat menyakitkan, tetapi Allah sejenak harus membiarkannya agar mereka terlatih menjadi pribadi-pribadi yang kuat dan tangguh. Meski perjalanan itu tampak menyakitkan, tetapi Allah tetap menyertai setiap tapak langkah kaki mereka.

Sebagai orangtua yang mengasihi kita, Allah tidak selalu akan melindungi kita dari sulitnya perjalanan hidup yang kita lewati. Kasih Allah kepada kita terkadang ditunjukkan-Nya dengan menghadapkan kepada kita kesulitan sedikit demi sedikit untuk mengajari kita hidup dalam sebuah tanggung jawab. Sama seperti seorang ayah yang perlu menahan keinginan hatinya untuk menyelamatkan anaknya dari masalah dan membiarkan dirinya belajar menghadapinya, demikianlah Allah ingin melihat kita berperang menghadapi tantangan hidup. Setiap kesulitan diizinkan bukan untuk menghancurkan hidup kita, melainkan melatih iman kita bertumbuh makin kuat. --SYS/www.renunganharian.net


TERKADANG ALLAH TIDAK SEGERA MENOLONG KITA DARI SETIAP KESULITAN, UNTUK MELATIH DAN MENGUATKAN IMAN KITA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media