SI AKU YANG REWEL

Baca: Lukas 1:39-55


Bacaan tahunan: Keluaran 8-10

Hannah Whitall Smith berkata, "Si Aku adalah pribadi yang paling rewel. Ia menuntut tempat duduk terbaik dan tempat paling tinggi bagi dirinya sendiri, dan yang merasa paling dilukai jika tuntutannya tidak diperhatikan. Sebagian besar perselisihan di antara para pekerja Kristen muncul dari pemujaan Aku yang raksasa. Betapa sedikitnya di antara kita yang memahami rahasia pengambilan tempat kita yang sebenarnya di ruang-ruang yang paling bawah."

Tetapi, si Aku tak menguasai Maria, Ibu Yesus. Maria taat kepada Allah. Ketika Malaikat datang kepadanya memberitahu bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak dan menamainya Yesus, ia berkata, 'Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu'. Saat mengunjungi Elizabeth yang juga mengandung secara ajaib, ia disanjung dan dipuji sebagai ibu Tuhan. Tetapi ia tak meninggikan dirinya, melainkan merendahkan diri dan mengakui bahwa apa yang dialaminya karena kemahakuasaan Allah semata. Maria tak hanya menunjukkan pujian, ketaatan dan kerendahan hatinya saat berhadapan dengan Allah tetapi juga ketika berhadapan dengan manusia.

Jadi, kerendahan hati di hadapan Allah diukur dengan kerendahan hati yang ditunjukkan kepada sesama. Kerendahan hati di hadapan Allah hanyalah khayalan belaka, kecuali kebenarannya terbukti di hadapan sesama kita setiap hari. Kerendahan hati yang sejati bukanlah yang kita tunjukkan di hadapan Allah dalam doa, tetapi kerendahan yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. --PRB/Renungan Harian


KERENDAHAN HATI DI HADAPAN ALLAH TIDAK BERARTI APA-APA BILA TIDAK TERBUKTI DALAM KERENDAHAN HATI MENGHADAPI PENCOBAAN SEHARI-HARI DI HADAPAN SESAMA-ANDREW MURRAY  


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media