JERAT

Baca: Yosua 9:1-18


Bacaan tahunan: Bilangan 21-22

Salah satu teknik menangkap hewan buruan ialah dengan memasang jerat, yaitu menyimpulkan ujung tali membentuk lubang yang dapat dilonggarkan atau disempitkan, dan dipasang di tempat yang samar. Jika sudah terjerat, setiap upaya melepaskan diri justru makin memperkuat cengkeraman jeratnya.

Satu jerat yang berhasil memerangkap Yosua dan pemimpin Israel ialah saat mereka bertemu orang-orang Gibeon. Orang Gibeon tahu bahwa bangsa Israel telah menguasai Yerikho dan Ai, dan akan memusnahkan kota-kota Kanaan lainnya (ay. 3). Mereka pun mencari akal dengan menyamar sebagai pengembara dari jauh, yang dibuktikan dengan pakaian dan kasut buruk, kantung penyimpan anggur yang koyak dan penuh jahitan, serta remah roti kering (ay. 4-5). Mereka ingin mengikat perjanjian dengan Israel, rela jadi budak, asal dibiarkan hidup, karena mereka sudah mendengar perbuatan Allah kepada orang Mesir dan raja-raja Amori (ay. 9-10).

Melihat keadaan mereka, para pemimpin Israel mengikat perjanjian dengan mereka (ay. 15). Pemikiran rasional atas apa yang mereka saksikan membuat mereka tidak bertanya pada Tuhan. Akibatnya, mereka tertipu. Padahal Tuhan telah memerintahkan agar mereka tidak mengikat perjanjian dengan penduduk negeri itu, karena nantinya mereka itu akan menjadi jerat bagi umat Allah (Kel. 34:12).

Alkitab mengingatkan kita berhati-hati dalam menjalani hidup, supaya kita tidak masuk jerat dan perangkap orang fasik. Mari melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan kita, dan jangan mengandalkan akal kita sendiri. --HT/www.renunganharian.net


ALASAN-ALASAN RASIONAL DAPAT MENJADI JERAT YANG MEMBUAT KITA LUPA MELIBATKAN TUHAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. WASPADALAH!


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media