MELIPAT KEPAHITAN

Baca: Kejadian 45


Bacaan tahunan: Matius 15-17

Seni melipat kertas dari Jepang, origami, telah kita kenal sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Origami mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan dalam melipat kertas supaya dapat menghasilkan suatu karya yang indah. Tanpa pengetahuan yang benar dan keterampilan yang memadai, kita tidak akan bisa menciptakan lipatan-lipatan kertas menjadi bentuk yang kita inginkan. Bentuk-bentuk yang unik dan indah.

Kisah Yusuf merupakan cerita sukses seorang anak manusia dalam melipat seluruh kepahitan yang terjadi dalam hidupnya. Kesuksesan hidup diraih Yusuf lantaran ia memiliki pengetahuan yang benar akan rencana Tuhan dalam hidupnya (ay. 5). Mimpi-mimpi pada masa mudanya bukanlah mimpi tanpa visi. Yusuf memandang mimpi sebagai pengetahuan yang memampukan dirinya untuk melihat masa depan keberlangsungan bangsanya.

Berbekal pengetahuan tersebut, Yusuf terampil dalam melipat seluruh pengalaman hidupnya yang tidak menyenangkan. Perlakuan buruk dari saudara-saudaranya hingga mendekam di penjara Mesir merupakan rangkaian kepahitan yang harus dilaluinya supaya dapat menyelamatkan ayah dan saudara-saudaranya dari bahaya kelaparan. Keselamatan Yakub dan keluarganya menandai keindahan rencana Tuhan melalui hidup Yusuf.

Kepahitan hidup yang berhasil diatasi oleh Yusuf laksana lipatan-lipatan ilahi yang menghasilkan satu bentuk keindahan di tangan Sang Maestro Agung. Hidup Yusuf adalah bukti yang tak terbantahkan. --EML/www.renunganharian.net


KARYA KEHIDUPAN YANG INDAH DI MATA TUHAN BEKERJA MELALUI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KITA DALAM MELIPAT SELURUH KEPAHITAN HIDUP.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media