KEKUATAN CINTA

Baca: Kidung Agung 8:5-7

Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina. (Kidung Agung 8:7)


Bacaan tahunan: Yeremia 34-36

Resepsi pernikahan antara Putri Herlina dan Reza Hilyard Somantri berlangsung sangat mengharukan. Reza sadar betul kekurangan Putri, yang terlahir tanpa tangan dan dibesarkan di panti asuhan. Adapun dirinya secara fisik sempurna, dan ia tak lain putra mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Maman Husein Somantri. Namun, perbedaan itu tidak membuatnya undur. Rasa cintanya kepada Putri tak terbendung. Cinta memotivasinya menerima Putri apa adanya.

Kekuatan cinta memang menakjubkan. Kidung Agung mengisahkan kekuatan cinta gadis Sulam. Gadis Sulam lebih mencintai kekasihnya, seorang gembala, dan tidak silau oleh kekayaan yang ditawarkan raja, yang hendak meminangnya. Kitab ini pun mencatat bahwa cinta sejati itu dikobarkan Allah sendiri (ay. 6) pada pasangan yang diberkati-Nya. Cinta sejati tidak dapat ditukar dengan kesempurnaan fisik dan harta benda. Ia akan terus membara, tidak dapat dipadamkan sekalipun oleh aliran sungai deras.

Sambutlah anugerah Tuhan, yang mengaruniakan kepada kita cinta yang sejati dan tulus terhadap pasangan kita. Mencintai berarti menerima segala kelebihan dan kelemahan pasangan kita. Mencintai berarti memberi, bahkan rela berkurban, dan tidak mementingkan diri sendiri. Kekuatan cinta sejati Kristus kepada manusia menjadi teladan yang sempurna tentang bagaimana cara mencintai. Tuhan telah menganugerahkan cinta sejati itu kepada kita, dan Dia memampukan kita untuk dapat mencintai pasangan kita seperti Dia mencintai manusia. --Rellin Ayudya /Renungan Harian


KEKUATAN CINTA SEPERTI LILIN YANG RELA MELEBUR DIRI DEMI MENERANGI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media