TETAP NAIK

Baca: 1 SAMUEL 24


Bacaan tahunan: Wahyu 13-16

Seorang pria pulang dari gereja dengan wajah muram. Tadi Pak Pendeta berkhotbah dengan mengutip Ul. 28:13, "Kamu akan tetap naik dan bukan turun." Pria itu mendapati omzet bisnisnya bulan ini lebih sedikit dibanding bulan lalu. "Kalau janji Tuhan adalah tetap naik, lalu mengapa kini aku 'turun'," ucapnya sedih.

Tentu pemahaman pria itu keliru. Sebab jika benar demikian maka di tengah jalan Daud pun akan kecewa kepada Tuhan. Ia akan bersedih saat dikejar-kejar oleh Saul. Terlihat sebelumnya ia "naik". Ia diurapi sebagai raja Israel (1Sam. 16:13). Lanjut, ia mengalahkan raksasa Goliat (1Sam. 17:49-50). Lanjut, ia diangkat menjadi kepala prajurit yang selalu meraih kemenangan (1Sam. 18:5). Kemudian situasi berbalik 180 derajat. Ia lari dan bersembunyi dari satu tempat ke tempat yang lain. Didapati Daud terus bersemangat mengiring Tuhan sehingga menolak mencelakai orang yang diurapi Tuhan (ay. 7). Menurut pandangan Daud, pada saat itu ia juga sedang "naik". Alasannya, dirinya terus tinggal dalam rancangan Tuhan. Selalu rancangan Tuhan membawa kehidupan manusia naik ke atas, walaupun situasi menekannya ke bawah. Ibarat roda mobil yang bergerak dari lembah menuju puncak gunung. Pada saat memutar ke bawah, roda tetap berada "di atas".

Beratnya tekanan dari situasi bukan isyarat kita sedang "turun". Kita tetap naik apabila terus tinggal di dalam rancangan Tuhan. Kita belum bergeser dari posisi "naik" apabila masih bersemangat mengiring Tuhan. Ingatlah hal ini setiap kali persoalan melanda kehidupan kita. Alih-alih kecewa, nantikan pertolongan Tuhan pasti dinyatakan bagi kita.
-LIN/www.renunganharian.net


NAIK TURUNNYA KEHIDUPAN BUKAN BERGANTUNG ADA ATAU TIDAKNYA KESUKARAN, TETAPI KEPUTUSAN UNTUK TETAP ATAU BERHENTI MENGIRING TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media