Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Roma 15:22-33
Tetapi demi Kristus, Tuhan kita, dan demi kasih yang bersumber dari Roh, aku menganjurkan kamu, Saudara-saudara, untuk bergumul bersama-sama dengan aku dalam doa kepada Allah untuk aku. (Roma 15:30)
Bacaan tahunan: Lukas 17-18
"Apa yang paling menakutkan bagi Anda sebagai seorang pengkhotbah?" demikianlah sebuah pertanyaan yang dialamatkan kepada Charles Spurgeon, pengkhotbah besar Inggris dari abad ke-19. Dengan yakin ia menjawab, "Saya paling takut bila tidak ada lagi orang yang mendoakan saya!" Kita belajar dua hal dari jawabannya. Pertama, doa sangatlah vital dan tidaklah terpisahkan dari pelayanannya. Kedua, ia menyadari betapa pentingnya doa syafaat orang lain untuk pelayanannya.
Keyakinan Spurgeon sejalan dengan keyakinan Paulus. Walaupun Paulus seorang rasul yang sangat berpengalaman dan pandai dalam pengetahuan, ia jauh dari sikap angkuh sehingga mengabaikan doa. Nas hari ini mengungkapkan bagaimana Paulus begitu serius dan tekun dalam berdoa. Bukan hanya itu, ia juga dengan rendah hati mendesak supaya saudara seiman di kota Roma turut mendoakannya. Dari bahasanya, kita menangkap betapa tulusnya permohonan Paulus akan dukungan doa dari mereka tersebut. Bukan sekadar pemanis bibir.
Apakah keyakinan Spurgeon dan Paulus di atas juga menjadi keyakinan kita dalam pelayanan? Apakah kita masih melihat bahwa doa itu mutlak dibutuhkan untuk kehidupan dan pelayanan kita atau doa telah menjadi sekadar basa-basi rohani? Masihkah kita meminta sesama saudara seiman untuk mendoakan hidup kita? Bagaimana kalau kita membentuk kelompok doa atau mencari mitra doa sehingga kita dapat mendoakan satu sama lain. Percayalah, kita membutuhkan dukungan doa mereka! --Jimmy Setiawan /Renungan Harian
SALAH SATU TANDA KEDEWASAAN ROHANI ADALAH SEMAKIN BESARNYA KERINDUAN KITA UNTUK DIDOAKAN OLEH SESAMA SAUDARA SEIMAN.
Please sign-in/login using: