Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 1 Samuel 3:1-10
Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar." (1 Samuel 3:10)
Bacaan tahunan: : Lukas 10-11
Mengapa Tuhan menciptakan dua telinga dan hanya satu mulut? Bukankah ini sebenarnya sebagai tanda bagi manusia untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara? Mendengar bukan sekadar membuka telinga dan membiarkan ada gelombang suara masuk ke telinga. Mendengar yang sesungguhnya adalah proses memahami, mengerti, dan melakukan. Nah, apakah kita mendengarkan suara Tuhan dengan benar dan setia?
Mendengarkan suara Tuhan dengan benar dan setia bukanlah hal mudah, tetapi bukan juga mustahil. Samuel kecil berlatih untuk mendengarkan. Ketika ada suara memanggil namanya, ia segera meresponsnya. Ia dalam proses belajar membedakan mana suara Tuhan dan mana suara manusia. Kita mendapati Tuhan berkali-kali memanggil Samuel. Ada inisiatif Tuhan untuk menyapa Samuel. Ketika Samuel mengetahui bahwa memang Tuhan yang sedang menyapanya, ia menyiapkan hati untuk mendengarkan dan berkata, ”Berbicaralah, ya Tuhan, hamba-Mu ini mendengar.” Ketika Samuel mendengar suara Tuhan, ia mengerti kehendak Tuhan atas jalan hidupnya.
Kita menghadiri kebaktian dan mendengar pemberitaan firman, tetapi mungkin kita tidak mendengar suara Tuhan. Kita membaca Alkitab, tapi tetap juga tidak mendengar suara Tuhan. Marilah kita belajar mendengar yang benar seperti Samuel. Tuhan yang Mahabaik sudah aktif menyapa kita terlebih dahulu. Kita, umat-Nya, hendaknya menyiapkan telinga dan hati senantiasa untuk memahami, mengerti dan melaksanakan kehendak-Nya.—LUK
HAMBA YANG MENDENGAR ADALAH HAMBAYANG BERSEDIA MEMBANGUN RELASI YANG AKRAB DAN MULIA
Please sign-in/login using: