BERSATU DALAM KRISTUS

Baca: Efesus 2:11-22

Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan. (Efesus 2:14)


Bacaan tahunan: : 1 Korintus 5-9

Bangsa Israel membangun tembok pemisah antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Bukan hanya dalam beribadah di Bait Allah, melainkan juga dalam keseharian. Bagi orang Yahudi, bangsa bukan Yahudi dipandang sebagai golongan “tidak bersunat”, pantas disebut sebagai “anjing”, dan ketika melihat orang bukan Yahudi melahirkan, mereka tidak akan menolongnya. Tradisi ini berjalan sekian lama, dan sampai kini masih terasa pengaruhnya.

Kita satu sama lain memang berbeda, tetapi perbedaan itu tidak harus menjadi tembok pemisah di antara kita. Dahulu kita adalah orang-orang yang hidup tanpa Kristus, bukan umat pilihan seperti Israel, tidak mendapatkan bagian dalam janji-janji Allah, dan hidup kita tanpa Allah di dunia ini (ay. 12). Tetapi, sekarang di dalam Kristus, kita mendapatkan bagian dalam Kerajaan Allah sebab darah Kristus telah menjadikan kita dekat (ay. 13). Kedekatan dengan Allah, dan kedekatan satu sama lain sebagai sesama umat Allah. Oleh Kristus, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi sama-sama memperoleh jalan masuk kepada Allah (ay. 18).

Jika Kristus telah meruntuhkan tembok pemisah tersebut, sungguh tidak layak jika kita membangunnya kembali. Jika Allah tidak pernah membeda-bedakan manusia, mengapa kita memperlakukan sesama kita secara berbeda-beda? Semestinya kita sebagai orang percaya bersatu di dalam Kristus, saling mengasihi dan saling menolong dalam menanggung beban (Gal. 6:2). Alih-alih memecah belah, mari kita merayakan kesatuan kita di dalam Kristus.—JAP


PERSATUAN DALAM KRISTUS MEMBANGUN IMAN,TETAPI TEMBOK PEMISAH MENJADI BATU SANDUNGAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media