Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Kolose 3:5-17
Bacaan tahunan: Matius 27-28
Banyak orang berpendapat bahwa pakaian itu mengekspresikan kepribadian seseorang. Perempuan atau pria yang berpakaian rapi adalah pribadi yang rapi dalam bekerja. Orang menilai pakaian sebagai simbol prestise sosial. Tak heran kalau pakaian bermerek, modis, dan mahal merasuki masyarakat kelas atas. Tak terkecuali pakaian dinas, seragam militer, atau jas berdasi, itu semua memancarkan simbol kekuasaan di masyarakat.
Rasul Paulus termasuk orang yang memperhatikan pakaian. Ia menganalogikan sikap kita seperti pakaian. Kepada jemaat di Kolose, ia berpesan agar orang-orang pilihan Allah mengenakan belas kasihan, kemurahan, kelemahlembutan, dan kesabaran, termasuk "mengenakan kerendahan hati". Paulus menggunakan kata mengenakan sebab, seperti pakaian yang membalut tubuh, demikianlah kerendahan hati membalut kehormatan, kebanggaan, dan harga diri. Tanpa kerendahan hati, harga diri segera menjelma menjadi keangkuhan, kesombongan, dan kecongkakan. Namun tanpa harga diri, kerendahan hati menjadi sikap apatis dan puas diri.
Mengenakan kerendahan hati artinya kita peduli terhadap kebutuhan, perasaan, dan kelemahan orang lain. Kita bisa menahan diri untuk tidak cepat menghakimi atau melabrak kesalahan orang lain. Kita tidak memegahkan diri dengan berdalih sebagai pihak yang benar dan jujur. Kita tidak mudah marah, dendam, atau pahit hati ketika dirisak, diperlakukan kasar atau tak senonoh. Itu semua tindakan yang dibalut oleh kerendahan hati. Akankah kita mengenakannya hari ini? --ASA/Renungan Harian
SETIAP HARI MENDEKATKAN DIRI KEPADA TUHAN ADALAH CARA TERBAIK UNTUK MENCAPAI KERENDAHAN HATI.
Please sign-in/login using: