TUJUAN TUHAN

Baca: Kisah Para Rasul 18:1-17


Bacaan tahunan: Mazmur 36-39

Kesibukan sering membuat kita asyik dengan diri sendiri, lalu lupa keadaan sekeliling. Kita bersembunyi di balik kata "sibuk" untuk menolak terlibat dalam pelayanan. Tanpa sadar, kita telah meletakkan tujuan hidup hanya untuk alasan duniawi. Menjadi orang sukses, pandai, kaya, dan terhormat. Dan itu pula yang kita tanamkan pada anak kita agar mereka bisa mencapai kesuksesan versi orangtua. Akhirnya anak tumbuh menjadi pribadi yang menempatkan kepuasan duniawi sebagai tujuan hidupnya.

Akwila dan Priskila merupakan pasangan suami istri yang bekerja sebagai tukang kemah. Mereka percaya kepada Tuhan, melayani dengan giat dan memberitakan Injil yang menjadi tugas orang percaya. Mereka bekerja bersama-sama dan pernah menyertai perjalanan Paulus. Mereka memiliki tujuan hidup yang ditetapkan Tuhan dan setia melakukannya. Mereka tidak khawatir akan kebutuhan mereka, bahkan semakin giat melayani Tuhan. Akwila dan Priskila tidak menjadikan pekerjaannya sebagai tujuan hidup, yang menjadi tujuan hidup mereka adalah tujuan Allah.

Apapun pekerjaan kita, jangan menjadikannya sebagai tujuan hidup. Semua itu hanyalah sementara. Alkitab mengajarkan kita agar menjalani hidup menurut tujuan Tuhan dan memberi diri untuk perkara yang kekal. Menyelaraskan tujuan kita dengan tujuan Tuhan, akan membuat kita lebih berbahagia. Hidup yang berfokus pada dunia hanyalah kesia-siaan. Karena itu hiduplah untuk memuliakan nama Tuhan dan berpegang pada perintah-Nya. --JB/www.renunganharian.net


BERFOKUS PADA DUNIA HANYALAH KESIA-SIAAN. MEMULIAKAN TUHAN DAN BERPEGANG PADA PERINTAH-NYA, ITULAH TUJUAN HIDUP YANG BENAR.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media