MESKI LEMAH

Baca: 2 Korintus 12:1-10


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 25-27

Amy Carmichael perempuan Irlandia yang menjadi misionaris ke India. Ia menyelamatkan banyak anak laki-laki dan perempuan yang dinikahkan dengan dewa dan dijadikan pelacur kuil. Pada 24 Oktober 1931 Amy berdoa, "Kerjakanlah kepadaku menurut kehendak-Mu. Lakukanlah apa pun yang dapat membuatku layak melayani Engkau dan orang-orang yang kukasihi." Siang itu, ia jatuh dan kakinya patah. Selama dua puluh tahun ia hanya berada di kamar, sering hanya berbaring di tempat tidur. Namun, ia tak pernah berhenti menulis surat, buku, dan puisi dengan pesan yang dapat menuntun orang kepada Allah. Banyak orang diberkati lewat karya-karyanya.

Paulus juga memiliki kelemahan dalam dirinya. Duri dalam daging yang sering menggocohnya. Ia tiga kali meminta agar kelemahan itu diangkat darinya, tetapi Tuhan tak mengabulkannya. Meskipun demikian, Paulus tak kecewa dan berhenti berkarya. Ia justru semakin giat hingga dikenal sebagai rasul yang perjalanan misinya paling jauh dan paling banyak mengalami penganiayaan. Ia memanfaatkan banyak hal, termasuk surat-menyurat, untuk memenuhi panggilannya sebagai pemberita Injil. Ia mengerjakannya di mana saja, termasuk dari balik penjara.

Setiap kita juga memiliki kelemahan. Kadang-kadang hal itu menjadi alasan untuk tidak berkarya bagi Allah. Kita tak berdaya dibuatnya hingga tak dapat berbuat apa-apa. Belajar dari Amy dan Paulus, kelemahan tak bisa membelenggu mereka. Dalam kelemahan mereka, kuasa Tuhan menjadi nyata. --PRB/www.renunganharian.net


KELEMAHAN DAN KETIDAKSEMPURNAAN BUKANLAH ALASAN UNTUK TIDAK MELAYANI ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media