APEL SUDAH DIGIGIT

Baca: MARKUS 1:21-34


Bacaan tahunan: Yosua 17-19

Seorang teman membagikan sebuah gambar. Segera tampak di layar telepon genggam saya, buah apel yang telah digigit separuh, bagian yang masih utuh dipasang di depan cermin. Tentu saja terlihat sebagai apel utuh. Di bawahnya tertera tulisan: Begitulah Wajah Kehidupan Sosmed (sosial media). Saya tersenyum sendiri tergelitik oleh kebenaran yang terselip melalui gambar dan tulisan itu. Memang, sebaiknya kita selalu kritis. Jangan menelan mentah-mentah asupan media sosial. Apalagi bergantung padanya.

Media sosial mirip tanggapan massa. Sama-sama menyampaikan pesan kepada kita, tapi tak bisa dijadikan sandaran untuk dipercayai sepenuhnya. Yesus mendapat pesan ketakjuban dari massa di kota Kapernaum ketika Dia mengajar dan mengusir setan di Sinagoga (ay. 22, 27). Namun, Dia sama sekali tidak tersanjung dan tinggal berlama-lama menikmati ketakjuban mereka itu. Dia mengambil jarak dari massa dan lebih memilih untuk dekat dengan keempat murid-Nya, pergi ke rumah mereka dan melakukan sesuatu yang berarti bagi keluarga mereka (ay. 29-31). Teladan sikap yang benar sekali!

Sekarang ini banyak orang tersedot perhatian dan energinya oleh pergaulan dengan media sosial. Apalagi di masa pandemi dan karantina sosial ini. Bukannya itu salah atau buruk melulu, melainkan kita harus tetap waspada. Jangan sampai seluruh konsentrasi terkuras dan kita dibuat buta pada semua pesannya. Jangan terbuai atau terbius oleh pesonanya yang sarat tipuan. Pastikan kita selalu kembali ke kehidupan nyata, kepada akal sehat, serta orang-orang terdekat dengan kita. --PAD/www.renunganharian.net


DUNIA MAYA ADA MAKNA DAN GUNANYA NAMUN TAK BOLEH MENGGANTIKAN YANG NYATA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media