FIGURAN NAMUN SIGNIFIKAN

Baca: 2 RAJA-RAJA 5:1-3, 9-15


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 6-7

Manusia cenderung berlomba mencapai peran dan posisi signifikan. Kita berpikir bahwa kita baru bisa berarti dan menjadi berkat jika memiliki uang, jabatan, atau posisi strategis. Akibatnya, banyak orang merasa hidupnya tak berarti ketika hanya berada dalam peran dan posisi yang biasa-biasa saja.

Saat membaca teks ini, kita dengan mudah mengasosiasikan kisah ini dengan tokoh paling signifikan, yakni Naaman, Panglima Aram, dan Elisa, sang Nabi yang menyembuhkan Naaman dari kusta. Namun kisah ini tak akan berakhir indah tanpa peran para figuran. Pertama, seorang gadis Israel, yang ditawan dan menjadi hamba istri Naaman. Dialah yang menceritakan tentang Elisa kepada Naaman. Figur kedua adalah para pegawai Naaman (ay. 13) yang mendorong Naaman tetap mengikuti perintah Elisa, walaupun bagi Naaman itu tidak masuk akal. Peran para figuran ini mengantarkan kita pada puncak teks ini: ketika Naaman mengakui Allah Israel (ay. 15).

Apa pun peran kita saat ini, besar atau kecil, posisi strategis atau hanya figuran, tak seharusnya membatasi kita menjadi berkat. Lakukanlah dengan setia sekecil apa pun itu. Pada waktunya, Tuhan sanggup memakai perkara kecil yang kita lakukan dengan setia untuk menjadi berkat, bahkan membuat Allah dikenal oleh mereka yang belum mengenal-Nya. --ABI/www.renunganharian.net


ANDA BERARTI DAN BISA MENJADI BERKAT, TAK PEDULI SEKECIL APA PERAN ANDA SEKARANG.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media