Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: LUKAS 5:1–11
Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 4–6
Seorang teknisi tahu betul seberapa besar kemungkinan sebuah perangkat dapat diperbaiki. Dia tahu darimana harus menyelesaikannya. Selama perangkat tersebut belum mengalami banyak modifikasi pastilah seorang teknisi mampu mendeteksi mengapa perangkat itu tidak bisa bekerja secara normal.
Bapa kita di surga tahu bagaimana memperbaiki kelemahan-kelemahan diri kita sebagai manusia. Tuhan pun tahu kondisi yang dialami Petrus sebagai seorang nelayan. Tuhan melihat dengan jelas bagaimana Petrus sudah lelah menunggu. Petrus telah berhenti berjuang mencari ikan karena kondisi terasa sedang tidak bersahabat. Yesus datang untuk menunjukkan kepada Petrus bahwa Dia mampu memberi harapan walaupun keadaan masih sulit. Pada ayat 5 ditulis, "Simon menjawab, ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena perkataan-Mu itu, aku akan menebarkan jala juga.'"
Di masa-masa sulit seperti inilah Yesus menyelidiki iman setiap dari kita. Apakah kita berani memercayakan kebutuhan kita kepada-Nya? Mari belajar dari Petrus yang berani melepaskan kekhawatiran-kekhawatiran yang ada. Keputusan Petrus untuk menaati perintah Yesus mampu mengubah masa sulitnya menjadi sukacita yang melimpah. Kehadiran Yesus saat itu telah merubah hidup dan masa depan Petrus selanjutnya. Ia tersungkur dan berkata, "Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa" (ay. 8). Di atas semuanya itu, Petrus memiliki keberanian untuk memercayakan keterbatasannya kepada Yesus walaupun di masa-masa sulit.
-YGP/www.renunganharian.net
KETAATAN KEPADA YESUS AKAN MEMBAWA PERUBAHAN HIDUP MESKIPUN KEADAAN MASIH BEGITU SULIT
Please sign-in/login using: