Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 KORINTUS 8:1–15
Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 20–22
"Ini, sedikit untuk dicicip," begitulah kalimat pengantar yang kami sampaikan, mengiring pemberian yang kami bawa. Mungkin bukan sesuatu yang "wah". Namun, membagikan sedikit dari yang kami miliki sudah menjadi budaya. Ada rasa bahagia ketika dapat berbagi. Bukan supaya dikenal sebagai orang baik, toh semua juga saling berbagi. Mengasihi selayaknya keluarga, adalah dasar kami bergantian berbagi sesuai dengan yang kami miliki. Jangankan sesuatu yang tidak dijual, hasil sawah dan ladang yang menjadi sumber penghasilan pun sengaja disisihkan supaya tetangga ikut mencicipi.
Iman dan kasih kepada Kristus tidak cukup hanya dinyatakan melalui pertobatan yang menyangkut perilaku moral, melainkan juga perlu dinyatakan dalam hubungan sosial dan komunal. Karena itu, kasih yang nyata dalam kepedulian terhadap sesama pun harus diwujudkan sebagai buah iman. Dan mengingat bahwa kesempatan untuk berbagi/menolong sesama juga merupakan anugerah dari Allah, maka kerelaan memberi harus disertai usaha yang tulus.
Allah menerima setiap rencana baik, serta usaha yang sesuai dengan kemampuan. Allah menerima pemberian dari yang kita miliki, dari sesuatu yang dapat kita lakukan. Sebaliknya, Allah tidak akan menolak kita karena sesuatu yang tidak kita miliki, tidak kita kuasai dan yang tidak dapat kita lakukan. Namun demikian jangan berpikir bahwa memiliki niat atau maksud baik itu cukup. Pun mengutip ayat "sepadan dengan kerelaan" sebagai dasar untuk mempersembahkan semampunya, bukan sekenanya.
-EBL/www.renunganharian.net
KESEMPATAN UNTUK BERBAGI ADALAH ANUGERAH, SEKALIGUS PENGUJI KETULUSAN KASIH KITA KEPADA ALLAH
Please sign-in/login using: