Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: BILANGAN 16:1–35
Bacaan tahunan: Roma 11–13
Salah satu tantangan bagi pemimpin ialah ketika otoritasnya dipertanyakan, bukan hanya oleh mereka yang dipimpinnya, melainkan juga oleh rekan pemimpin lainnya. Wibawanya dirongrong, perintahnya sengaja dilanggar, dan itu ditunjukkan di depan umum. Bagaimana jika kita berada dalam posisi itu?
Korah, seorang Lewi mengajak 250 pemimpin terkemuka bersamanya untuk menentang Musa. Mereka menuduh Musa sendirilah yang meninggi-ninggikan dirinya atas mereka. Mereka tidak mengakui bahwa Musa adalah pemimpin pilihan Tuhan. Artinya, mereka menuduh Musa, bahkan Tuhan sendiri, sebagai pendusta. Mereka juga tidak percaya terhadap janji-janji Allah, termasuk mengenai hidup berkelimpahan di Tanah Perjanjian.
Lalu, apa tanggapan Musa? Ia bersujud, menundukkan wajahnya ke tanah, menunjukkan kesedihannya. Ia menjelaskan bahwa Allah sendiri yang memberi mereka tanggung jawab yang berbeda. Orang-orang Lewi bahkan diberi keistimewaan untuk melayani di Kemah Suci. Lalu Musa memanggil mereka untuk bersama-sama mendengarkan ketetapan Tuhan, tetapi lagi-lagi mereka menolak. Jelaslah bahwa sebenarnya Tuhan sendirilah yang mereka tentang. Akibatnya, mereka ditimpa penghukuman mengerikan dari Allah.
Seperti Musa, kita hendaknya membawa setiap penentangan yang kita hadapi kepada Tuhan, serta memastikan bahwa kita berjalan sesuai kehendak-Nya. Tidak perlu reaktif dan bertindak emosional. Namun kita tetap berupaya menyelesaikannya dengan baik. Jika penentangan itu sebenarnya karena ketidaksediaan mereka menaati Tuhan, maka Tuhan sendiri yang akan beperkara dengan mereka.
-HT/www.renunganharian.net
KITA TIDAK PERLU BERKECIL HATI BERHADAPAN DENGAN PARA PENENTANG, ASALKAN KITA MELANGKAH DALAM KETAATAN DI JALAN ALLAH
Please sign-in/login using: