Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: WAHYU 3:14–22
Bacaan tahunan: 1 Korintus 1–4
Ketika kanak-kanak, saya sering protes kepada ibu. Sebab, setiap ada keributan saat bermain dengan teman, sayalah yang kena tegur. Terlebih jika saya berusaha membenarkan diri. Ibu malah memarahi saya. Tentu saya jengkel. Namun, di akhir kemarahannya ibu selalu mengatakan, "Ibu marah sama kamu karena kamu anak Ibu. Ibu peduli sama kamu! Ibu marah karena Ibu sayang kamu!"
Jemaat Laodikia menjadi sombong karena merasa memiliki segalanya. Mereka menganggap kekayaan dan kemakmuran sebagai bukti bahwa Allah berkenan dan memberkati kehidupan mereka. Mereka menilai diri terlalu tinggi. Mereka membangun kepercayaan diri di atas kekuatan manusia. Karena itu, Kristus merasa muak dengan sikap mereka yang merasa diri tidak kekurangan apa-apa. Kristus bahkan akan memuntahkan mereka. Namun demikian, Kristus tetap menunggu pertobatan mereka. Karena itulah, Kristus memberikan peringatan yang didasari oleh dorongan yang kuat dan penuh rahmat. Teguran dan hajaran-Nya adalah pernyataan kasih-Nya guna membawa pertobatan yang menyelamatkan.
Hardikan firman Allah mungkin tampak sebagai kata-kata yang keras dan teguran-teguran yang berat. Namun, itu adalah pertanda kehendak baik-Nya yang timbul dari kasih. Sebelum emosi negatif menguasai, baiklah kita sadari betapa malangnya orang yang menolak setiap teguran dan hajaran dalam kasih ini. Akui saja kelemahan diri, lalu datanglah kepada Kristus dengan kemiskinan dan kehampaan. Sebab inilah yang memungkinkan kita beroleh kekayaan rohani dan kepuasan sejati.
-EBL/www.renunganharian.net
TEMPAAN YANG KERAS MEMBENTUK BESI MENJADI SAMURAI, KERASNYA TEGURAN DAN HAJARAN TUHAN MEMBENTUK KITA KUAT DI DALAM IMAN
Please sign-in/login using: