TERHINA

Baca: MATIUS 20:20-28


Bacaan tahunan: Yosua 9-11

Banyak orang memiliki prinsip "pantang dihina". Mereka umumnya memiliki pengalaman menyakitkan karena terhina secara ekonomi, sosial, atau fisik. Sebagian orang lalu berupaya sekeras-kerasnya untuk mendaki tangga sosial agar dapat naik ke kelas yang lebih tinggi dan terhormat. Namun, prinsip itu menjadikan mereka pribadi yang mudah tersinggung.

Pada zaman Yesus, para murid-Nya turut mengalami kenaikan kelas sosial secara tidak terduga. Yesus sedemikian populer, dikagumi, dan dipuja banyak orang. Murid-Nya pun ikut menjadi tenar. Dengan kuasa mukjizat Yesus, tentu dengan mudah Ia dapat menumbangkan setiap musuh-Nya. Tampaknya tak lama lagi Yesus akan menjadi pahlawan Yahudi dengan mematahkan penjajahan Romawi. Itu sebabnya ibunda Yakobus dan Yohanes memohon agar Yesus mendudukkan anak-anaknya di takhta mulia-Nya kelak. Di luar dugaan, Yesus mengemukakan prinsip untuk menjadi mulia, namun berkebalikan secara total dengan imajinasi para murid.

Tak lama setelah peristiwa itu, Yesus menerima penghinaan yang paling keji. Ia difitnah, ditampar, diludahi, dicambuk dan ditancapkan mahkota berduri, dipaksa memikul kayu salib, ditelanjangi, serta dibunuh dengan cara yang sama dengan hukuman yang ditimpakan ke atas para penjahat besar. Tetapi Yesus menjalani semuanya itu dengan rela. Tanpa penolakan, apalagi ketersinggungan. Itu karena Dia menjadikan diri-Nya pelayan bagi semua orang. Cawan pahit kehinaan selaku pengikut Kristus itu pula yang harus diminum oleh setiap orang yang percaya.
-HEM/www.renunganharian.net


KITA HARUS BERSABAR DAN BERSIKAP MENGAMPUNI KETIKA DIHINA KARENA KITA ADALAH PENGIKUT YESUS KRISTUS


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media