Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MATIUS 5:17-48
Bacaan tahunan: 2 Samuel 16-18
Yesus membantah dugaan orang Yahudi saleh yang mengira kedatangan-Nya adalah untuk menghapus hukum Taurat. Bukan karena takut terhadap mereka, melainkan karena Taurat datangnya dari Allah. Bahkan pada ayat 18 Yesus menegaskan kekekalan hukum Taurat. Orang yang melanggar salah satu perintah yang paling ringan sekalipun akan dianggap sebagai yang terkecil dalam Kerajaan Allah.
Jika demikian, apa kabar pengikut Kristus yang mengharapkan kebebasan hidup dari segala bentuk tuntutan dan penderitaan? Ada baiknya segera bangun dari khayalan yang menyangka bahwa Mesias datang untuk membebaskan dari aturan Ilahi, ganti janji yang membebaskan diri bertindak sesuka hati. Sebab, Kristus justru menuntut umat hidup sempurna seperti Bapa. Tuntutan ini jauh lebih tinggi dari sekadar melakukan Taurat.
Bukan hanya tidak menghilangkan nyawa, marah, dan merendahkan orang lain dalam segala bentuk pun tidak dikenan. Bukan hanya tidak melakukan dosa seksual, memiliki pikiran jahat dalam hati pun jangan. Bukan hanya tidak boleh membawa nama Tuhan dalam sumpah, melainkan harus menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Bukan hanya mengampuni, melainkan juga memberkati. Bukan menjadikan orang lain sebagai ukuran, melainkan Bapa.
Tuntutan hidup kudus sempurna dalam tutur kata, respons terhadap penderitaan dan sikap terhadap musuh ini sering dianggap mustahil untuk dilakukan. Namun sadarilah bahwa Tuhan tidak selalai itu sehingga membebani umat di luar kesanggupan mereka! Bukankah bersama Tuhan tidak ada yang mustahil?
-EBL/www.renunganharian.net
TUHAN MENGHENDAKI KITA MENGUPAYAKAN KESEMPURNAAN HIDUP SEPERTI BAPA, ALIH-ALIH HIDUP BERKUBANG DALAM DOSA
Please sign-in/login using: