Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 1 TESALONIKA 5:12-22
Bacaan tahunan: Ezra 4-7
Seorang misionaris sedang mengalami kekeringan rohani. Suatu hari saat berdoa puasa di sebuah bukit doa, ia menetapkan jika Tuhan tidak melawat hatinya, ia akan segera pulang ke rumahnya dan meninggalkan pelayanan. Selama beberapa hari tidak terjadi lawatan Tuhan. Dengan kecewa ia pergi meninggalkan bukit doa itu. Tiba-tiba matanya tertuju pada dinding salah satu bangunan yang bertuliskan, "Cobalah ini: Bersyukur." Air matanya mulai menetes, lalu ia menangis tersedu-sedu. Selanjutnya kehidupan misionaris itu dipakai dengan dahsyat oleh Tuhan.
Bersyukur merupakan salah satu cara hati dapat merasakan lawatan Tuhan. Karena saat bersyukur, fokus kita ialah pada segala sesuatu yang telah kita dapat dari Tuhan. Kita mengucap terima kasih untuk nafas, kemampuan bergerak, kecepatan berpikir, makanan, minuman, keluarga, sahabat dan lain sebagainya. Sadarlah Tuhan telah membanjiri kehidupan ini dengan berkat. Hasilnya, rohani yang kering akan terpuaskan. Bersyukur membuat hati mengerti bahwa Tuhan tidak berdiam, tetapi selalu bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Itulah mengapa Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika menyelipkan nasihat untuk bersyukur (ay. 18).
Saat ini seperti misionaris di atas, kita mungkin sedang mengalami kekeringan rohani. Hati merasa bimbang benarkah Tuhan mengasihi? Hati merasa ragu apakah Dia menyertai? Hati merasa gelisah sungguhkah Dia peduli? Kita rindu Tuhan melawat hati kita. Nas renungan pagi ini menyampaikan pesan serupa dengan yang tertulis pada dinding bangunan bukit doa, "Cobalah ini: Bersyukur." Untuk segala hal baik yang telah kita dapat dari Tuhan, ucapkan, "Terima kasih, Tuhan!"
-LIN/www.renunganharian.net
ADA SATU HAL PERLU KITA COBA LAKUKAN SAAT INI, YAKNI BERSYUKUR
Please sign-in/login using: