KESETIAAN DAN KEHIDUPAN

Baca: DANIEL 3:28-30


Bacaan tahunan: Nehemia 4-6

Dewasa ini, banyak orang yang bermuka dua dalam hidupnya. Di hadapan Allah dia mengaku menyerahkan hidupnya kepada-Nya, tetapi di hadapan manusia dia meninggalkan Allah untuk bisa diterima dan menjadi sama dengan manusia. Menjadi pertanyaan bagi kita, seberapa berhargakah Allah bagi kita? Karena sering kali kita justru mangkir dari-Nya, demi rangkulan manusia.

Berada dalam pembuangan tentu merupakan sebuah kenyataan yang memberatkan hati bangsa Israel. Terlebih lagi, mereka juga dipaksa untuk menyembah patung raja. Hal ini tentu bertentangan dengan iman mereka, tetapi penolakan berarti kematian. Di antara dua pilihan antara meninggalkan Tuhan atau meninggalkan manusia, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap teguh dalam iman mereka dengan tidak menyembah patung raja. Mereka berani menerima kebencian dan hukuman dari dunia karena mereka lebih memilih untuk menerima kasih Allah daripada kasih manusia. Mereka percaya bahwa Allah tidak membawa maut bagi mereka, tetapi kehidupan. Itu pula yang Allah berikan bagi mereka, di mana Nebukadnezar justru mengenal dan memuji Allah berkat keteguhan hati mereka. Di samping itu, mereka juga mendapatkan perlindungan dari Nebukadnezar, serta kedudukan yang tinggi.

Keberanian untuk tetap setia dalam rangkulan Allah ini yang patut kita teladani. Sekalipun ada harga yang harus dibayar atas kesetiaan kita kepada Allah, tetapi ada kehidupan yang Allah berikan kepada kita.
-ZDP/www.renunganharian.net


TEGUHLAH DALAM RANGKULAN ALLAH KARENA ALLAH MEMBERIKAN KEHIDUPAN BAGI UMAT-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media