JABATAN PELAYAN

Baca: BILANGAN 8:5-22


Bacaan tahunan: Mazmur 1-8

Siapa pelayan Tuhan yang harus bersaksi bagi-Nya? Kadang kala kita menempatkan para rohaniwan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam hal ini. Mereka harus selalu kudus tanpa cacat. Sementara kita, sekalipun orang Kristiani, merasa bebas.

Suku Lewi dipisahkan dari suku lainnya karena Lewi dikhususkan untuk melayani Tuhan. Sekalipun hak untuk terlibat langsung dalam ritual hanya menjadi milik keturunan Harun, bukan berarti Lewi bisa menyepelekan pekerjaan mereka sebagai pembantu imam. Lewi merupakan pengganti dari setiap anak sulung suku-suku Israel, milik Allah sepenuhnya. Karena itu, suku Lewi harus melalui tahapan ritual khusus. Penahbisan Lewi menjadi hal penting untuk mempersiapkan mereka melayani di kemah suci, mengingat pentingnya menjaga kekudusan dan ketahiran kemah suci. Lewi harus melalui proses dikuduskan (ay. 7), penumpangan tangan (ay. 10), diadakan korban bakaran (ay. 12), dan menjadi milik Allah (ay. 14).

Orang Kristiani dipisahkan dari dunia: dikhususkan dan dikuduskan untuk menjadi pelayan Tuhan. Ya, setiap kita memiliki jabatan sebagai pelayan Tuhan. Meskipun bukan pendeta, kita tidak dapat menyepelekan pekerjaan ini mengingat setiap pekerjaan bagi Tuhan haruslah dilakukan dalam kesungguhan dan kekudusan. Karena itu, setiap orang Kristiani harus mengawali pelayanannya bagi Tuhan dengan mengalami pertobatan, hidup sebagai manusia baru, menerima baptis, dan menjadi anggota gereja Tuhan. Menyerahkan diri dalam pimpinan Tuhan dan terus menjaga kekudusan hidup bagi-Nya.
-EBL/www.renunganharian.net


APA PUN JABATAN KITA, DI HADAPAN TUHAN FUNGSI KITA ADALAH SEBAGAI PELAYAN-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media