Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: BILANGAN 20:2-13
Bacaan tahunan: Mazmur 58-65
Amarah Musa seolah memuncak saat bangsa Israel bersungut-sungut di hadapannya. Tidak mau disalahkan begitu saja dan mungkin sudah lelah dengan gerutu bangsa yang dipimpinnya berpuluh-puluh tahun lamanya, Musa mengeluarkan air dari bukit batu di depan mereka dengan tongkatnya, padahal Tuhan menyuruhnya untuk memberi mereka minum dari hadirat-Nya yang nyata di tempat mereka berkumpul.
Perjalanan hidup kita bersama Tuhan bisa jadi berakhir seperti Musa yang akhirnya tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah yang dijanjikan-Nya. Sekian lama dengan setia kita mengikut Tuhan, sampai mungkin suatu kejadian di akhir hidup kita menyeret kita kepada kegelapan dan mencampakkan-Nya begitu saja. Kalau firman-Nya tidak menjadi sandaran hidup kita, suatu ketika hadirat Tuhan dapat menjauh tanpa kita sadari. Meskipun kita masih mengingat-Nya dalam keseharian kita, Tuhan bukanlah lagi fokus utama, melainkan hanya bagian dari kebiasaan saja seperti tongkat Musa yang sepertinya lebih mengandung kuasa daripada diri-Nya yang selalu hadir di tengah-tengah mereka.
Seiring dengan pertambahan usia kita, mari kita terus bergiat untuk hidup sesuai firman-Nya sehingga kekekalan yang Tuhan tanamkan dalam hati kita tidak akan tercabut sampai kita bertemu muka dengan muka dengan-Nya di surga. Meskipun kesukaran datang silih berganti, kita yang dekat dengan Tuhan akan senantiasa dapat mengecap kebaikan-Nya.
-KSD/www.renunganharian.net
KALAU TUHAN BUKANLAH YANG TERUTAMA DALAM HIDUP KITA, KEPAHITAN AKAN MENJADI MILIK KITA
Please sign-in/login using: