BERUBAH SETIA

Baca: YEHEZKIEL 16:1-24


Bacaan tahunan: Mazmur 106-107

Tuhan mengumpamakan umat-Nya seperti perempuan yang tidak setia. Dia menikahi perempuan itu, mendandaninya, memberinya makanan, baju-baju indah, dan perhiasan. Tuhan bahkan membuat perempuan itu termasyhur. Tetapi setelah itu ... perempuan itu mengkhianati-Nya. "Bagaimana hal itu bisa terjadi?" tanya Tuhan. Perempuan itu begitu mudahnya tidak setia dan berpaling tanpa menyadarinya setelah berlimpah kebaikan yang diterimanya.

Sungguh, betapa mudahnya kita menilai bahwa perempuan itu tidak tahu diri atau berkhianat. Namun, apakah kita juga menyadari bahwa apa yang Tuhan ungkapkan itu juga mengarah kepada kita, para mempelai-Nya? Benar, dahulu hidup kita begitu menjijikkan karena dosa, kita tidak layak. Namun, Tuhan menghampiri kita, membersihkan hidup kita, mendandaninya, dan menjadikan kita para mempelai-Nya. Setelah itu ... justru kita berpaling, kita tidak lagi setia kepada-Nya tanpa kita menyadarinya. Dalam hal apa?

Kita tidak setia ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu melakukan pekerjaan yang Tuhan berikan buat kita daripada bersama dengan-Nya. Kita mengganti wujud penyembahan kita dari Tuhan menjadi harta benda yang kita peroleh atas bantuan-Nya. Kita senang mempertontonkan keindahan fisik kita, bukannya keindahan sifat- Nya dalam diri kita. Apakah kita menyadarinya? Ingatlah, kita diberi kehormatan memiliki Tuhan yang lebih dulu mencintai kita tanpa syarat. Ungkapan hati-Nya kiranya menyadarkan kita hari ini agar kita bertobat dan kembali mengasihi-Nya.
-SYS/www.renunganharian.net


TUHAN TERLEBIH DULU MENUNJUKKAN KESETIAAN-NYA. APAKAH KITA JUGA TETAP MENJAGA KESETIAAN KITA KEPADA-NYA?


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media