REKA-REKA ALLAH

Baca: KEJADIAN 50:15-21


Bacaan tahunan: Amsal 16-18

Yusuf diangkat menjadi penguasa di Mesir setelah mampu menafsirkan mimpi Firaun. Namun, sebelum hal itu terjadi Yusuf bisa sampai ke Mesir karena dijual oleh saudara-saudaranya. Apakah ini berarti bahwa kesuksesan yang diraih Yusuf tak lepas dari perbuatan jahat saudara-saudaranya? Dengan kata lain, kejahatan saudara-saudara Yusuf berbuah manis karena menjadi jalan berkat? Apakah ini berarti bahwa kejahatan saudara-saudara Yusuf dikenan Tuhan bahkan merupakan rancangan Tuhan? Jika demikian, dapatkah saudara-saudara Yusuf bermegah, merasa bangga telah andil dalam kesuksesan Yusuf?

Penafsiran yang tampaknya logis ini tentu kurang tepat. Bagaimanapun, Tuhan tidak akan pernah sepakat jika umat-Nya melakukan tindakan jahat, terlebih terhadap saudara sendiri. Tidak ada kejahatan yang boleh dilakukan, termasuk demi alasan kebaikan sekalipun. Sebab sesungguhnya, tidak pernah ada kejahatan yang dapat mendatangkan kebaikan. Bahkan sebelum memberikan persembahan kepada Tuhan pun seseorang harus dalam keadaan berdamai dengan saudaranya (bdk. Mat. 5:24).

Karena itu, jangan pernah merasa bangga, terlebih merasa menjadi pahlawan hanya karena melihat pemulihan besar terjadi atas diri seseorang yang kepadanya kita pernah berlaku jahat. Sebab sekalipun penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya (bdk. Luk. 17:1). Sedangkan pemulihan hidup sesungguhnya semata-mata reka-reka Tuhan. Tuhan sanggup mengubah pergumulan menjadi jalan berkat, demi kemurahan, kasih dan kemahakuasaan-Nya.
-EBL/www.renunganharian.net


SYUKUR KEPADA ALLAH KARENA DIA SENANTIASA SANGGUP MENGUBAH REKA-REKA YANG JAHAT MENJADI JALAN BERKAT


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media