TIDAK MENIKMATI JANJI

Baca: 2 RAJA-RAJA 7


Bacaan tahunan: Yeremia 32-34

Tidak mudah untuk meyakini sebuah harapan akan datangnya hal yang baik di tengah situasi yang semakin tidak baik. Ketika mendengar dan mencerna sebuah berita, mata kita akan langsung mengarah pada fakta yang terjadi. Pertanyaan pertama yang kerap muncul adalah, "Mungkinkah hal baik itu terjadi?" Termasuk ketika kita mendengar berita firman Tuhan yang mengandung sebuah harapan, kita kerap sulit untuk memercayai.

Di tengah resesi hebat yang dialami negeri Samaria, Nabi Elisa datang membawa pesan Tuhan yang berisi kabar baik kepada raja. Sang nabi berkata, "Besok kira-kira waktu ini satu seah tepung terbaik berharga satu syikal dan dua seah jelai berharga satu syikal di pintu gerbang Samaria." Mendengar berita baik ini, ajudan raja terang-terangan menolak bahkan ia menyatakan ketidakpercayaannya, "Sekalipun Tuhan membuat tingkap-tingkap di langit, bagaimana mungkin hal itu terjadi?" Menanggapi ketidakpercayaan itu, sang nabi berkata, "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi engkau tidak akan makan apa-apa darinya." Dan pesan Tuhan itu benar-benar terjadi (ay. 19-20).

Saat keadaan makin buruk, saat kita tidak lagi melihat adanya jalan keluar, Tuhan hanya meminta agar kita memercayai firman-Nya sekalipun kita tidak mengerti bagaimana cara-Nya bekerja. Memercayai firman Tuhan adalah pilihan terbaik agar kita dapat melihat dan menikmati kuasa firman-Nya.
-SYS/www.renunganharian.net


SITUASI MUNGKIN TERLIHAT MAKIN BURUK, TETAPI MEMERCAYAI SUARA TUHAN ADALAH PILIHAN TERBAIK


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media