PLAGIAT KRISTUS

Baca: 1 YOHANES 2:1-6


Bacaan tahunan: Yeremia 38-41

Apa yang seorang murid lakukan ketika ia kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan guru? Dengan cekatan ia membuka situs-situs internet untuk memperoleh solusi. Benar saja! Tanpa perlu berpikir keras dalam waktu lama, ia mendapatkan banyak jawaban di sana. Malangnya, bukan nilai bagus yang diperoleh setelah ia mengumpulkan hasil kerjanya. Ia justru didiskualifikasi karena ketahuan melakukan plagiat.

Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM) merupakan metode yang dapat dipakai untuk mengembangkan diri di tengah keterbatasan. Hanya, patut diwaspadai mengingat teknik ATM berbatasan tipis dengan plagiat yang melanggar hak cipta. Sebaliknya, sesungguh-sungguhnya seseorang menghidupi panggilan kristiani adalah ketika ia menjalani hidupnya dengan sedapat mungkin menjadi plagiat gaya hidup Kristus. Ya, berani menyebut diri sebagai seorang kristiani berarti harus berani menjalani hidup sama seperti hidupnya Kristus.

Meniru Yesus Kristus tentu bukan hal mudah bagi manusia yang telanjur jatuh dalam dosa. Kristus senantiasa mengutamakan kebenaran atas dasar kasih. Rela mengorbankan banyak hal, terlebih yang menyangkut kesenangan diri, demi menyatakan kehendak Allah. Namun demikian, bukankah kita telah menerima pemulihan yang datangnya dari Allah? Pun anugerah berupa Roh Kudus, serta kesaksian Alkitab yang menuliskan secara lengkap panduan hidup benar. Rasanya tidak ada faktor lain yang menyulitkan untuk menyatakan kekudusan hidup selain hati yang lebih berpaut pada kesenangan duniawi.
-EBL/www.renunganharian.net


SATU-SATUNYA PLAGIAT YANG JUSTRU DIANJURKAN ADALAH MENJIPLAK PRINSIP HIDUP KRISTUS


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media