BERSYUKUR ATAS SEGALA HAL

Baca: MAZMUR 107:1-3, 23-32


Bacaan tahunan: Matius 27-28

Di kala susah dan dalam pergumulan yang berat, begitu cepat kita mencari Tuhan dan berseru-seru memohon pertolongan-Nya. Bagaimana di saat senang, gembira, dan bahagia? Bisa jadi cepat pula kita lupa pada Tuhan dan berterima kasih untuk kebaikannya bagi kita. Contoh sederhana: saat sakit dan dalam pergumulan, kita menghubungi pendeta atau penatua untuk minta didoakan dan mungkin bahkan masuk dalam daftar pokok doa pada Warta Jemaat di gereja. Bagaimana saat kita sembuh dan pergumulan yang tadinya dihadapi telah selesai dan teratasi? Belum tentu kita juga menghubungi pendeta dan penatua untuk minta berdoa bersama menaikkan syukur atas kebaikan Tuhan.

Mazmur 107 ini merupakan mazmur setelah pembuangan dari Babel. Pemazmur mengajak umat Tuhan untuk bersyukur karena Tuhan baik dan kasih setia-Nya adalah untuk selama-lamanya. Tuhan sudah menebus umat-Nya dan menyelamatkan mereka dari negeri pembuangan. Sesungguhnya umat Tuhan sudah melihat berbagai bentuk kasih, kebaikan, dan kuasa Tuhan nyata di dalam hidup mereka. Hal ini terjadi terutama saat mereka berseru di dalam kesesakan yang mereka rasakan di negeri pembuangan. Saat mereka berseru, Tuhan menjawab seruan mereka. Gelombang diredakan-Nya dan dituntun- Nya umat-Nya ke pelabuhan kesukaan mereka, yaitu dikembalikan dari pembuangan. Oleh karena semuanya ini, umat bersyukur karena perbuatan ajaib Tuhan atas mereka.

Mazmur ini mengajar kita semua untuk bersyukur atas kasih dan setia Tuhan dalam hidup ini. Bersyukurlah dalam segala hal dan perkara. Bukan saja saat hal-hal besar menurut ukuran kita, tetapi untuk setiap detail berkat Tuhan mulai dari saat bangun pagi hari hingga menutup mata tidur di malam hari.
-AAS/www.renunganharian.net


BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN ATAS SEGALA PERBUATAN-NYA DI DALAM HIDUP INI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media