Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: AMSAL 25:17-20
Bacaan tahunan: Yohanes 7-8
Seorang penceramah memulai presentasinya dengan menceritakan suatu kejadian lucu. Mendengar cerita itu, spontan meledaklah tawa para peserta seminar itu. Tak lama kemudian, penceramah ternama itu menceritakan lagi humor yang sama. Sebagian hadirin masih menyambut dengan tawa, sisanya diam saja. Sesudahnya, penceramah itu masih mengulang lelucon itu untuk ketiga kalinya. Kali ini tak seorang pun tertawa. Ia berpesan kepada hadirin, "Kejenakaan pun menjemukan apabila diulangi terus, maka jangan terus tenggelam mengulangi terus cerita sedih dalam hatimu! Anda harus belajar untuk move on!"
Penulis Kitab Amsal mengingatkan tentang bahayanya suatu pengulangan yang tidak tepat. Seperti bertandang ke rumah orang. Walau itu bagian dari kesantunan memelihara hubungan, tetapi jika terlalu sering justru mengganggu bahkan kelak bisa merusak hubungan itu (ay. 17). Begitu pun kesedihan hati. Apabila terlalu sering diulangi- layaknya nyanyian-akan menenggelamkan orang dalam kubangan kesusahan yang berkepanjangan. Ia tak bisa bangkit karena rasa perihnya terus disentuh, ibarat luka yang ditetesi cuka (ay. 20).
Kesedihan tak terhindarkan dalam kehidupan ini. Yang harus kita hindari adalah tenggelam atau larut hanyut dalam kesedihan. Oleh karena itu, sesulit apa pun itu, kita jangan sampai membiarkan cerita sedih terus menghantui akibat kemurungan, keluh kesah dan ratap tangis yang terus-menerus diulangi hingga melebihi dosis. Jika luka di hati kita terus ditaburi cuka, proses pemulihannya akan terhambat. Berilah kesempatan untuk luka di hati kita bisa sembuh, serta melangkahlah maju!
-PAD/www.renunganharian.net
SAYANGI DIRIMU. JANGAN MENGABADIKAN KESEDIHANMU. MASA DEPAN MENANTIKAN SENYUM DAN PENGHARAPANMU BANGKIT KEMBALI.
Please sign-in/login using: