Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 KORINTUS 4:1-15
Bacaan tahunan: Roma 14-16
Di manakah umumnya orang-orang menyimpan harta berharga mereka? Tentunya di tempat yang aman, terjamin, dan rahasia. Sebagian menyimpannya di bank yang tepercaya. Sebagian lain menyimpannya dalam brankas dengan perlindungan berlapis. Mereka berusaha agar tak seorang pun tahu dan tak bisa mencurinya. Namun, Allah justru melakukan hal sebaliknya. Dia menyimpan harta berharga-Nya di dalam bejana tanah liat yang rapuh, mudah retak, bahkan pecah. Apa maksudnya?
Menurut Rasul Paulus, harta surgawi Allah itu ialah Injil Yesus Kristus, yakni cahaya kemuliaan Allah sendiri (ay. 3-4), yang berkuasa menyelamatkan orang-orang dari kebinasaan karena dosa. Dan Allah memercayakan harta berharga itu kepada setiap orang percaya yang-serupa bejana tanah liat-sangat rentan, lemah, mudah hancur. Namun, ketika sang bejana retak atau pecah, orang-orang justru akan dapat melihat harta yang tersimpan di dalamnya.
Pemahaman ini hendaknya menolong kita memandang segala persoalan dan permasalahan hidup dengan cara pandang baru. Dalam situasi apa pun, kita tetap dapat melihat Allah bekerja, sehingga kita tidak putus asa. Seperti cahaya yang memancar dari retakan bejana, demikianlah kuasa dan kemuliaan Allah terpancar melalui retakan hidup kita. Akhirnya, orang-orang akan melihat bahwa kekuatan itu bukan berasal dari diri kita, melainkan dari Allah yang berdiam di dalam kita. Dia tidak ingin kita memendam harta itu untuk diri sendiri, tetapi membagikannya kepada orang lain.
-HT/www.renunganharian.net
ALLAH MERANCANG KELEMAHAN DAN KETERBATASAN KITA MENJADI WADAH UNTUK MEMANCARKAN KUASA DAN KEMULIAAN-NYA
Please sign-in/login using: