Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: BILANGAN 13
Bacaan tahunan: 1 Timotius
Sebelum menduduki Kanaan, Musa mengutus dua belas orang untuk mengintai negeri itu. Terlihat oleh mereka negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Terlihat pula penduduk yang kuat-kuat dan kota-kota yang berkubu. Pula berdiam orang Enaq yang berperawakan raksasa. Sepuluh orang dari mereka berkata, "Kita tidak sanggup." Sepuluh orang menolak gagasan untuk menyerbu negeri itu.
Bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir seluruhnya mengerti bahwa mereka sedang berjalan menuju Kanaan. Termasuk sepuluh orang tadi, mereka paham di situlah negeri yang Tuhan kehendaki untuk mereka tinggal. Menyatakan ketidaksanggupan berarti memberontak terhadap Tuhan. Tindakan tersebut tidak patut, tetapi masalahnya terlalu berisiko untuk taat jika di hadapkan pada situasi yang demikian sukar. Banyak dari kita seperti sepuluh orang pengintai. Kita menimbang terlalu berisiko menaati perintah Tuhan di tengah keadaan manusia di dunia yang sudah bobrok akhlaknya. Terbayang beratnya penderitaan untuk setia melakukan kehendak Tuhan. Bagaimana jika setelah mengasihi, kita justru diremehkan? Bagaimana jika setelah mengampuni, kita justru semakin disakiti? Bagaimana jika setelah bermurah hati, kita justru dimanfaatkan oleh mereka?
Pada akhirnya, bangsa Israel menduduki tanah Kanaan (lih. Yos. 21:43). Tuhan menyertai mereka sehingga mereka mampu menaklukkan semua musuh. Pengalaman bangsa Israel menyadarkan kita bahwa sekalipun terlihat terlalu berisiko, ketaatan terhadap Tuhan ialah tindakan paling tepat. Melakukan kehendak Tuhan pasti mendatangkan kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Hati orang akan terjamah apabila kita senantiasa mengasihi mereka. Kita merasakan ketenteraman saat memberi pengampunan. Berkat Tuhan semakin tercurah saat kita menunjukkan kemurahan hati.
-LIN/www.renunganharian.net
KETAATAN TERHADAP TUHAN AWALNYA SELALU TAMPAK BERISIKO, TETAPI AKHIRNYA PASTI MENDATANGKAN KEBAIKAN
Please sign-in/login using: