Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KEJADIAN 43:1-14
Bacaan tahunan: Bilangan 14-15
Siapa pun pasti tidak ingin kehilangan orang yang dikasihi. Kita pasti melakukan upaya terbaik untuk menjaga atau melindunginya. Sayangnya, ada situasi tertentu yang memaksa kita harus rela melepaskannya. Misalnya, ada hal-hal yang berada di luar kendali kita, sehingga kita tidak berdaya untuk mempertahankannya.
Di masa tuanya, Yakub diperhadapkan dengan situasi ini. Setelah menjalani dua tahun kelaparan hebat (Kej. 45:6, 11), ia mendengar bahwa ada persediaan gandum di Mesir. Ia pun menyuruh sepuluh putranya ke sana. Malangnya, Simeon ditahan penguasa Mesir sebagai jaminan, untuk memastikan bahwa mereka bukanlah pengintai yang membahayakan negeri itu. Yakub sangat bersedih. Namun, saat persediaan menipis, mereka tak punya pilihan lain. Sang penguasa Mesir juga telah menetapkan syarat bahwa mereka harus membawa Benyamin, adik bungsu mereka jika mereka datang lagi. Awalnya Yakub menolak. Ia marah kepada anak-anaknya karena telah membahayakan Benyamin. Namun, ketika persediaan makanan mereka nyaris habis, ia menyerah. Ia berpikir bahwa jika harus kehilangan satu anak lagi demi keselamatan seluruh keluarga, ia terpaksa akan menempuh jalan itu.
Namun, tindakan kepasrahan Yakub ini dibarengi penyerahan diri kepada Allah. Ia memohonkan intervensi Ilahi atas anak-anaknya. Juga atas sang penguasa Mesir. Dalam ketidakberdayaannya, ia bergantung sepenuhnya kepada Allah. Justru saat ia bersiap kehilangan, ia malahan menemukan anaknya yang dikiranya telah mati, yaitu Yusuf, sang penguasa Mesir itu. Berserah kepada Allah ternyata menjadi kunci untuk mengalami pemeliharaan-Nya yang menakjubkan.
-HT/www.renunganharian.net
DI SAAT KITA BERSERAH DIRI SEPENUHNYA KEPADA ALLAH, DI SITULAH KITA MENGALAMI KEAJAIBAN PEMELIHARAAN-NYA
Please sign-in/login using: