MEMPEREBUTKAN SAMPAH

Baca: TITUS 3:1-11


Bacaan tahunan: Bilangan 23-25

Krisis sampah melanda suatu kota ketika tempat penampungan sampah di kota itu penuh dan ditutup sementara. Warga kesulitan membuang limbah harian. Di rubrik "Sungguh-Sungguh Terjadi" sebuah surat kabar harian di kota itu, muncul berita pendek kiriman seorang warga, "Senin, 17 Juli 2023 pagi, ada seseorang membawa dus besar yang ditali rapi. Dus itu jatuh di depan pasar dan diperebutkan beberapa orang. Setelah dibuka, ternyata isinya sampah."

Memperebutkan sampah-sungguh sangat konyol, bukan? Tak ayal kita akan nyengir menertawakan kebodohan diri jika mengalaminya. Namun, entah sadar entah tidak, bisa jadi kita tergoda untuk memperebutkan sampah rohani. Rasul Paulus menasihati Titus untuk menghindari perangkap tersebut: tidak perlu melibatkan diri dalam perdebatan yang bodoh dan tidak berguna. Bukan berarti kita tidak perlu mempelajari, mendiskusikan, dan menelaah berbagai penafsiran tentang pasal-pasal sulit dalam Alkitab. Kita belajar firman Tuhan untuk menambah hikmat dan semakin mengenali anugerah-Nya, sedangkan debat kusir malah dapat menjauhkan kita dari pokok iman dan keselamatan. Sia-sia-seperti memperebutkan sampah.

Firman Tuhan siap untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan jujur kita. Tidak perlu kita bersitegang leher atau beradu komentar di media sosial untuk berdebat kusir dengan dalih membela iman. Lebih baik kita menjauhi gelanggang kebodohan tersebut.
-ARS/www.renunganharian.net


ORANG BODOH BERTEKUN UNTUK MENCARI-CARI KESALAHAN FIRMAN, ORANG JUJUR BERTEKUN UNTUK MENEMUKAN JAWABAN DAN KEBENARAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media