Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: IMAMAT 16:1-16
Bacaan tahunan: Bilangan 28-30
Sungguh menyakitkan ketika kita tiba-tiba dianggap sebagai "kambing hitam". Istilah "kambing hitam" mempunyai pengertian bahwa seseorang dituduh dan dianggap sebagai biang kesalahan atau dijadikan tumpuan kesalahan sekalipun sebenarnya ia tidak bersalah.
Asal mula "kambing hitam" berakar dari upacara agama Ibrani kuno yang terkenal sebagai Hari Raya Pendamaian. Dalam Perjanjian Lama, hari yang suci ini diperingati sekali setahun, Imam Besar mengambil dua kambing jantan sebagai korban penebus dosa bagi bangsa itu. Satu kambing disembelih dan darahnya dipercikkan di atas tutup pendamaian. Kambing yang lain dijadikan "kambing hitam", dia dilepaskan ke padang gurun setelah imam besar meletakkan tangan di atas kepalanya dan mengakui dosa-dosa bangsa itu di atasnya. Melalui pelaksanaan upacara "kambing hitam" ini, Allah memperlihatkan kemurahan-Nya kepada bangsa Israel dan memungkinkan-Nya untuk melanjutkan hubungan perjanjian-Nya dengan mereka.
Yesus telah menjadi "kambing hitam" bagi dosa-dosa dunia. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2Kor. 5:21). Dosa-dosa kita diletakkan di pundak-Nya di kayu salib. Karena dosa-dosa kitalah yang menyebabkan Ia disalib. Yesus rela menjadi "kambing hitam ilahi" untuk menanggung dosa-dosa kita sehingga kita dapat dibenarkan dan beroleh hidup. Apakah kita memercayai pendamaian yang dilakukan-Nya? Sudahkah kita datang kepada-Nya untuk bersyukur atas pengampunan yang diberikan-Nya? Kiranya kita terus mengingat betapa hebatnya pengorbanan yang telah dilakukan-Nya.
-SYS/www.renunganharian.net
DEMI MENGAMPUNI DAN MEMBENARKAN HIDUP KITA, YESUS RELA MENJADI "KAMBING HITAM ILAHI" DAN MENJADI KORBAN PENDAMAIAN BAGI KITA
Please sign-in/login using: