Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 SAMUEL 15:31-37
Bacaan tahunan: 1 Tawarikh 17-20
Ahitofel adalah penasihat Daud yang bijaksana. Ia berasal dari Gilo, salah satu kota Yehuda (2Sam. 15:12). Daud menilai bahwa setiap nasihat Ahitofel sama dengan petunjuk yang dimintanya dari Allah (2Sam. 16:23). Tak heran, ketika Daud mendengar bahwa Ahitofel telah membelot dan menjadi penasihat Absalom untuk menggulingkan kerajaannya, Daud sangat gentar. Ahitofel ini yang menasihatkan Absalom tidur dengan gundik-gundik Daud yang ditinggalkan di Yerusalem, agar para pengikutnya makin teguh hatinya (2Sam. 16:21-22). Ahitofel juga yang meminta 12 ribu pasukan untuk mengejar dan membunuh Daud, namun akhirnya digagalkan oleh Husai, sahabat Daud (2Sam. 17). Apa yang membuat Ahitofel mengkhianati Daud dan sangat ingin membunuhnya?
Barangkali karena Ahitofel memendam kemarahan dan kepahitan kepada Daud, yang telah ia layani dengan setia bertahun-tahun. Ahitofel adalah kakek dari Batsyeba, yang berzina dengan Daud. Yang suaminya, Uria dibunuh dengan siasat keji. Padahal ia dan putranya, Eliam, ayah Batsyeba, juga melayani Daud dengan setia. Eliam dan Uria sendiri dicatat dalam daftar para pahlawan Daud (2Sam. 11:3, 23:34, 39).
Ahitofel adalah salah satu korban dari perzinaan Daud dengan Batsyeba. Hatinya dipenuhi kepahitan, dendam dan amarah. Ketika kesempatan terakhir untuk membunuh Daud sudah gagal, ia pun bunuh diri (2Sam. 17:23). Kisah kelam ini hendaknya membuat kita berpikir ulang sebelum melakukan dosa, agar tidak menghancurkan diri kita serta orang lain. --HT/www.renunganharian.net
SETIAP TINDAKAN KITA JUGA BERDAMPAK KEPADA ORANG LAIN, KARENANYA KITA HARUS BERTINDAK DENGAN LEBIH BERHATI-HATI.
Please sign-in/login using: