BANDINGKAN DENGAN YESUS

Baca: Roma 8:18-30


Bacaan tahunan: Yesaya 1-4

Tidak seorangpun suka dibandingkan dengan orang lain. Setiap orang tentu lebih suka keberadaannya dihargai sebagai pribadi yang unik. Namun, masih banyak orang yang ingin dirinya dipandang paling unggul di antara yang lain. Baik secara materi, penampilan, pergaulan, jabatan, pendidikan maupun pengalaman. Banyak orang berlomba demi mencapai posisi terbaik itu. Untuk itu, mereka tak segan menganggap teman-temannya sebagai rival.

Orang percaya tidak diajar untuk berpenampilan 'wah' sampai harus menyaingi artis ternama, pejabat terkenal, atau tokoh dunia. Rencana Allah atas kita sebagai umat-Nya adalah supaya kita menjadi semakin serupa dengan Anak-Nya, yakni Yesus Kristus. Tujuan penciptaan Allah atas manusia, yang sempat rusak oleh dosa, dipulihkan kembali melalui karya penebusan Yesus Kristus. Yesus menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Alih-alih membandingkan penampilan fisik dengan sesama, kita mestinya berfokus pada penampilan batiniah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Kristuslah yang menjadi tolok ukur kita. Tentu saja bukan pada rupa fisik-Nya yang berambut panjang, berjenggot, berjubah, berkasut, dan ke mana-mana berjalan kaki atau naik keledai. Menjadi serupa dengan Kristus merujuk pada perhiasan batiniah, yaitu memegang prinsip hidup senantiasa tunduk pada kehendak Allah. Pada kasih, kerendahan hati, kerelaan untuk berkurban, kesabaran, dan kesetiaan-Nya kepada Allah Bapa yang teruji dalam segala kondisi. --Endang B. Lestari/Renungan Harian


TUHAN TIDAK MENGUNDANG KITA BERPENAMPILAN SEMPURNA ALA DUNIA, MELAINKAN BERTUMBUH MENJADI SEMAKIN SERUPA DENGAN ANAK-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media