BAPAK SAJA YANG BICARA

Baca: MATIUS 3:13-17


Bacaan tahunan: Bilangan 14-15

Ibu itu mengadu kepada pendeta dan meminta agar beliau menyampaikan nasihat tertentu kepada suaminya. Dalam pandangan pendeta, nasihat yang diminta ibu itu wajar dan isinya pun benar. Namun terdorong rasa penasaran pendeta bertanya, "Mengapa Ibu tidak menyampaikannya sendiri?" Jawaban yang diterima pendeta berbunyi, "Bapak saja, kalau saya yang berbicara dia tak akan mendengarkan, Pak Pendeta."

Ketika Yesus datang kepada Yohanes untuk minta dibaptiskan, sosok si pembaptis di sungai Yordan itu menyampaikan keengganannya seraya bertanya, "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, namun Engkau yang datang kepadaku?" (ay. 14). Sungguh menarik jawaban Yesus. Dia tidak dipusingkan oleh siapa membaptiskan siapa, melainkan mengutamakan hal kebenaran yang harus terjadi seturut kehendak Allah-pembaptisan-Nya. Tatkala Yohanes terkecoh oleh hal "siapa", Yesus tetap berkonsentrasi pada hal "apa". Itulah salah satu bukti kerendahan hati yang mengawali kesediaan-Nya untuk dibaptis oleh Yohanes.

Sangat nyata, dalam hidup ini manusia lebih banyak dipengaruhi oleh hal "siapa" ketimbang "apa". Subjektif ketimbang objektif. Yang membuat telinga kita mendengar bukan apa yang disampaikan, melainkan siapa yang mengatakannya. Tidak heran, banyak keluh kesah tidak didengar walau isinya benar. Orang tebang pilih serba memandang muka. Kita patut mewaspadai kecondongan diri untuk lebih memandang siapa yang bicara, sementara materi yang diusungnya menjadi nomor kesekian. Semoga kita tidak seperti itu-jika kita benar-benar pengikut Yesus. --PAD/www.renunganharian.net


UJIAN KERENDAHHATIAN ADA PADA KESEDIAAN KITA UNTUK MENYAMBUT KEBENARAN-TAK PEDULI DATANGNYA DARI MANA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media