Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 Samuel 19:31-39
Barzilai itu sudah sangat tua, delapan puluh tahun umurnya. Ia menyediakan makanan bagi raja selama ia tinggal di Mahanaim, sebab ia seorang yang sangat kaya. (2 Samuel 19:32)
Bacaan tahunan: Pengkhotbah 9-12
Seusai berkenalan dengan seseorang dan ia telah pergi menjauh, entah di dalam hati atau terucap, biasanya kita berkomentar tentang kenalan baru itu. Topik komentar yang paling menonjol pada umumnya mengenai apakah ia orang baik atau tidak. Mengapa demikian? Sebab sosok orang baik memang kita cari. Siapa mau bertemu dengan orang jahat? Siapa tidak ingin berjumpa dengan orang baik?
Perjalanan hidup Raja Daud diwarnai perjumpaan dengan aneka ragam manusia. Dari si bebal dan si kikir hingga si pengutuk. Dari sobat dan kerabat sampai penjilat dan pengkhianat. Dari ksatria pemberani sampai kaum penakut dan pengecut. Berjumpa orang jahat tentu menyedihkan. Sebaliknya berjumpa orang baik tentu amat menghibur. Suatu kali hati Daud pernah amat terpukul tatkala berjumpa pengkhianat dalam diri puteranya sendiri. Syukurlah, ketika lari dari kejaran Absalom, ia berjumpa orang-orang baik. Salah satunya ialah Barzilai. Seorang kaya yang murah hati, tulus, bijaksana, tahu diri, tidak egois, dan santun. Daud sangat diberkati kala bertemu dengannya.
Kita semua pasti pernah bersedih hati karena bertemu dengan orang-orang yang menyusahkan hidup kita. Terutama yang semula tak kita sangka-sangka. Namun, tengoklah juga sisi sebelah: hadirnya orang-orang baik yang Tuhan izinkan untuk menemani kita melewati masa-masa sulit dan menyedihkan itu. Pasti ada "Barzilai-Barzilai" di dalam hidup kita. Mungkin tak banyak, tapi ada dan bermakna di saat kita memerlukannya. --Pipi A Dhali /Renungan Harian
MASIH ADANYA ORANG BAIK DALAM HIDUP INI ADALAH SALAH SATU WUJUD ANUGERAH DAN CARA TUHAN MEMELIHARA KITA.
Please sign-in/login using: