DALAM PENYERTAAN-NYA

Baca: Yeremia 20:7-18


Bacaan tahunan: Mazmur 144-150

Sering kita dipersalahkan atas sesuatu yang tidak kita lakukan. Banyak orang dengan sengaja mencari-cari kesalahan orang lain demi membenarkan sesuatu yang salah. Saling menjelekkan, memfitnah, menjatuhkan, menebar kebencian sudah dianggap biasa. Orang tidak malu mempertontonkan kedegilan hatinya, bahkan merasa sebagai pahlawan yang sedang membela hak orang tertindas. Alasan demi kemanusiaan dihembuskan hanya untuk menyembunyikan kebusukan hati.

Yeremia juga putus asa ketika dipenjara. Ia dipasung, disiksa, dan dicemooh. Ia merasa Tuhan sedang menyuruhnya melakukan pelayanan yang pelik. Umat Israel yang hidup dalam pemberontakan dan penyembahan berhala sangat sulit diperingatkan. Seruan Yeremia kepada bangsa Israel untuk bertobat tidak dihiraukan. Sebagai penyambung lidah Tuhan, ia hampir putus asa. Ia merasa tidak sanggup menerima tanggung jawab itu, tetapi Tuhan menguatkannya.

Barangkali kita pernah menjadi korban ketidakadilan, atau malah sebagai pelaku ketidakadilan. Baiklah kita mencontoh Yeremia yang tetap berjalan pada koridor kebenaran yang ditetapkan Tuhan. Tantangan ketidakadilan dan hinaan mungkin akan kita alami, tetapi tetaplah percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertai kita seperti pahlawan yang gagah. Orang-orang yang dengan sengaja mencelakakan kita akan tersandung dan mereka akan dipermalukan. Tak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan sebab tangan Tuhan senantiasa menaungi kita di tengah dunia yang penuh masalah. --JB/www.renunganharian.net


KETIDAKADILAN MUNGKIN AKAN KITA ALAMI, NAMUN TETAPLAH PERCAYA BAHWA TUHAN SENANTIASA MENYERTAI KITA SEPERTI PAHLAWAN YANG GAGAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media