DETEKTIF ROHANI

Baca: Kisah Para Rasul 17:10-12


Bacaan tahunan: Kejadian 46-48

Kondisi yang kritis dapat mendorong manusia untuk belajar secara lebih baik. Ketika mendapatkan vonis mengidap kanker, misalnya, tiba-tiba orang jadi rajin membaca kolom kesehatan di internet. Ia menjadi teliti dan cermat bagai detektif karena ingin mengetahui secara lebih mendalam persoalan yang sangat penting itu.

Demikian pula dengan jemaat di Berea. Rupanya mereka menganggap pesan Paulus perlu dicermati lebih jauh. Mereka menerima firman yang diberitakan Paulus dengan "segala kerelaan hati" (ay. 11). Mereka menyelidikinya "setiap hari, " bukan hanya pada hari Sabat. Bukannya percaya begitu saja, mereka mengecek terlebih dahulu kebenaran perkataan Paulus. Kata yang digunakan, "menyelidiki", menggambarkan keadaan orang yang sedang memeriksa dokumen-dokumen legal yang penting. Mereka memeriksanya dengan saksama. Dan ketika mereka mendapati bahwa pemberitaan Paulus memang benar, tidak sedikit dari mereka yang berbalik dan menjadi percaya. Injil yang dimengerti dengan benar, sesuai dengan Kitab Suci, dapat membawa seseorang menjadi percaya pada Tuhan.

Apakah kita mendengarkan firman Tuhan dengan "kerelaan hati" atau malahan dengan "kepongahan hati?" Kita semestinya tidak memandang remeh ajaran firman Tuhan, namun juga tidak sembarang menelan begitu saja ajaran dari para pengkhotbah. Kita, seperti seorang detektif, menyelidiki Kitab Suci, "apakah semuanya itu benar demikian." Apabila memang terbukti benar-marilah kita percaya dan berbalik kepada Tuhan. --VIN/Renungan Harian


UNTUK MENGENAL KEBENARAN SECARA AKURAT, KITA PERLU MENYELIDIKINYA SECARA CERMAT.  


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media