Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Yohanes 10:40-42
Bacaan tahunan: Yesaya 10-14
Ketika integritas dan reputasi seseorang mulai diragukan, ia akan berusaha membangun dan mempertahankan citra dirinya dengan sekuat tenaga agar orang lain tidak meragukannya. Jika terpaksa, ia akan menghalalkan segala cara, asalkan orang lain memercayainya. Namun, benarkah itu cara yang tepat untuk meyakinkan orang lain? Tidakkah mereka justru akan kehilangan kepercayaan terhadapnya ketika mereka melihat hidupnya?
Ketika Yohanes Pembaptis dipanggil Allah untuk memberitakan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah, banyak orang yang tidak memahami dan menerima beritanya (Yoh. 1:29-34). Lalu, ketika Yesus mulai tampil di tengah bangsa Israel, reputasinya mulai menurun (Yoh. 3:22-30). Apakah hal ini menyebabkan dirinya khawatir jika orang lain tidak memercayai integritasnya? Tidak. Ia tetap konsisten dengan panggilannya di hadapan Allah. Yang amat menarik, beberapa waktu setelah ia mati secara tragis, banyak orang mulai memberikan kesaksian bahwa perkataannya memang benar dan integritasnya sungguh-sungguh teruji (ay. 41-42).
Banyak orang yang memberitakan tentang Yesus, tetapi acap kali apa yang mereka beritakan tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Bahkan, hidup mereka tidak sesuai dengan Injil Tuhan. Di manakah integritas mereka? Ironisnya, mereka berani memakai berbagai cara hanya untuk mengangkat reputasinya, tanpa memperhatikan kebenaran. Bagaimana dengan kita? --Samuel Yudi Susanto/Renungan Harian
BUKAN HANYA MEMBERITAKAN KEBENARAN, TAPI JUGA MENGHIDUPINYA, ITULAH ARTI HIDUP DALAM INTEGRITAS.
Please sign-in/login using: