JANGAN BIARKAN TERLAMBAT

Baca: KIDUNG AGUNG 5:2-8


Bacaan tahunan: Ulangan 24-27

Sebuah novel remaja menceritakan perjalanan persahabatan yang unik. Joyce dan Raymond bersahabat lama tapi mereka sering kali bertengkar baik karena hal sepele sampai masalah keluarga. Pada saat Joyce sakit, Raymond mulai sibuk dengan pekerjaannya karena ia berpikir Joyce pasti akan segera sembuh. Tak lama, Joyce meninggal dan Raymond membaca buku harian Joyce, dan barulah ia tahu bahwa Joyce merindukan kebersamaan di saat-saat terakhirnya.

Kidung Agung memiliki bahasa puisi yang vulgar karena berbicara tentang relasi laki-laki dan perempuan yang oleh beberapa penafsir akhirnya digambarkan sebagai relasi antara Tuhan dengan umat-Nya selain mengena kepada relasi antarsesama. Kekasih di sini dikatakan terlalu lama menunggu di luar (ay. 2), tapi si perempuan terlalu malas juga untuk segera membukakan pintu (ay. 3-5) akhirnya si kekasih pergi (ay. 6-7), dicarinya kemana-mana tapi ia tidak diketemukan dan rindunya menjadi sia-sia walau kualitas rindunya sangat dalam (ay. 8).

Relasi kita dengan Tuhan kadang kala demikian, kita terlalu sibuk dan bisa melupakan Tuhan sepanjang hari. Kita menyesal saat kerinduan kita akhirnya tidak tersampaikan dan Tuhan seakan-akan pergi meninggalkan kita sehingga kita merasa sendirian. Buka hati untuk merespons panggilan Tuhan, jangan biarkan Dia terlalu lama menunggu kita yang malas ini (bdk. Yes. 55:6). Jangan biarkan terlambat juga untuk menikmati kebersamaan dengan sesama karena kita tidak tahu kapan saatnya ia tiba-tiba pergi dan kita menyesal. --YDS/www.renunganharian.net


TUHAN DAN SESAMA ADALAH HARTA YANG PALING INDAH, NIKMATILAH KEBERSAMAAN DENGAN MEREKA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media