KARYA TERAKHIR OMA

Baca: ROMA 12:1-8


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 28-30

Saya diberkati dengan semangat dan kerinduan besar dari seorang lanjut usia, yang bertekad akan menerbitkan buku pada usianya yang sudah 80-an tahun. Akhirnya, buku yang pernah disebutnya sebagai "karya terakhir Oma" ini pun berhasil diterbitkan menjelang usianya yang ke-83. Membaca isi bukunya, sekalipun terlihat sederhana tetapi kaya makna, menghibur dan menguatkan, bahkan inspiratif. Persis seperti cara hidup yang dijalani oleh lansia tersebut, yang terlihat masih menikmati kehidupannya dengan berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.

Menjalani kehidupan yang bermanfaat tidak harus menunggu tua, apalagi menanti saat-saat terakhir kehidupan kita-bukankah tak seorang pun dapat mengetahui kapan hidupnya berakhir? Berdasarkan firman Tuhan hari ini, kita hanya perlu menemukan karunia yang Tuhan berikan untuk kita maksimalkan, sehingga kehidupan kita bisa menjadi berkat, berdampak positif, dan memuliakan Tuhan. Entahkah kita menerima karunia bernubuat, melayani, mengajar, memimpin, dan lain sebagainya (ay. 6-8), jadilah rajin dan tekun mengembangkannya.

Terkait karunia titipan Tuhan atas kita, hendaknya jangan sampai kita bertindak seperti hamba penerima satu talenta, yang malah mengubur pemberian berharga dari tuannya, yang seharusnya dikembangkannya (Mat. 25:18). Bagaimanapun, kelak Tuhan akan meminta pertanggungjawaban akan setiap pemberian-Nya dalam kehidupan umat-Nya, entah pemberian itu diabaikan atau dikembangkan dengan maksimal. Bagaimana dengan karunia yang ada pada Anda? --GHJ/www.renunganharian.net


JADILAH PRIBADI YANG BERMANFAAT BAGI SESAMA, SUPAYA KITA DAPAT MEMULIAKAN TUHAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media