Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KELUARAN 18:13–27
Bacaan tahunan: Roma 4–7
Kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Umumnya, kita tidak suka dikritik, apalagi jika kritik itu bernada menjatuhkan, merendahkan dan melemahkan semangat. Sejujurnya, kita lebih suka mengkritik, walaupun penilaian yang kita berikan belum tentu baik dan benar.
Ketika Yitro melihat bagaimana cara Musa sepanjang hari menangani persoalan umat Israel, sang mertua menilainya sangat buruk, baik bagi Musa maupun bagi seluruh umat itu. Tidak efektif dan tidak efisien. Lalu Yitro memberikan solusi, dengan mengusulkan agar Musa mengangkat pemimpin-pemimpin untuk mengepalai 10, 50, 100 dan 1.000 orang. Pemimpin ini diangkat dengan kualifikasi yang ketat, baik dari keterampilan, kesaksian hidup, maupun ketaatannya kepada Tuhan. Setiap orang membawa masalahnya terhadap sang pemimpin, dan hanya masalah-masalah yang tak bisa mereka selesaikanlah yang akan dibawa kepada Musa. Hasilnya, semua bangsa itu puas dan bersukacita.
Kritik yang disampaikan dengan motivasi, cara dan tujuan yang baik tentulah sangat berharga. Apalagi jika disampaikan dengan alternatif solusi yang jitu, serta selaras dengan firman Tuhan (ay. 23). Itulah kritik yang cantik. Itulah hendaknya yang kita harapkan dari orang lain. Itu pulalah yang sepatutnya kita berikan ketika kita menilai atau mengkritik sesuatu atau seseorang. Dan tentunya, itu adalah buah hikmat yang lahir dari pengenalan kita yang benar terhadap Allah.
-HT/www.renunganharian.net
"MASALAH DENGAN KEBANYAKAN DARI KITA ADALAH KITA LEBIH SUKA DIHANCURKAN OLEH PUJIAN DARIPADA DISELAMATKAN OLEH KRITIK."-Norman Vincent Peale
Please sign-in/login using: