MANUSIA HANYA SEBUAH "APA"

Baca: MAZMUR 8


Bacaan tahunan: Lukas 14–16

Pernahkah kita merenung dan bertanya, "Siapakah manusia?" Ya, benar bahwa manusia adalah kita. Namun, kenyataan ini sering kali tidak kita refleksikan dalam kehidupan nyata, karena ke-aku-an kita yang lebih besar daripada keberadaan kita sebagai manusia yang lemah. Kita lebih berhasrat mengejar pengakuan dan hormat, memilih pamer diri untuk kebanggaan, atau bahkan sekedar menyibukkan diri dengan berbagai macam hal untuk memenuhi segala keinginan hidup.

Mazmur 8 mengungkapkan betapa mulianya Tuhan, dengan berkaca pada perhatian dan pemeliharaan Tuhan bagi seluruh ciptaan-Nya, termasuk kepada manusia. Oleh karena itu, Daud bermazmur, "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya?" Menariknya, pemazmur menggunakan kata tanya "apa", dan bukan "siapa" dalam merujuk manusia. Padahal kata tanya "apa" digunakan untuk menanyakan suatu peristiwa atau bahkan suatu benda. Artinya, sang pemazmur tahu betul siapa dirinya di hadapan Tuhan, bahwa dia hanyalah "apa", dan bukan "siapa-siapa". Ia menyadari betul betapa rendahnya manusia di hadapan Tuhan. Namun, ia sungguh bersukacita, sebab Tuhan yang Mahakuasa bersedia mengingat dan bahkan mengindahkan manusia yang hanyalah "apa".

Daud mengajak kita untuk menyadari betul bahwa kita bukanlah siapa-siapa. Seberapa pun hebatnya kita, tinggi rendah jabatan kita, tidak lantas membuat kita menjadi serba bisa. Maka marilah kita menjalani hidup dengan rendah hati, dan bukan dengan kehebatan kita.
-ZDP/www.renunganharian.net


RENDAH HATILAH, SEBAB KITA HANYA SEBUAH "APA" DI HADAPAN TUHAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media