MEMBELA MUSUH

Baca: 2 Raja-raja 5:1-19


Bacaan tahunan: Bilangan 1-2

Ketika Indonesia bertanding melawan Denmark di final Piala Thomas 2016, mungkin kita berdoa agar Tuhan "membela" tim Indonesia dan membuat mereka menjadi juara. Nyatanya, Denmark yang menang. Tuhan "membela" mereka.

Tentu saja, hal itu hanyalah kelakar. Namun, dalam situasi lain, tidak jarang kita terjebak dalam cara pandang "kita" (orang percaya) versus "mereka" (orang tidak percaya). Kita beranggapan Allah akan membela dan melindungi orang percaya, serta menghukum dan menghancurkan orang tidak percaya.

Kisah Naaman menarik disimak. Naaman adalah pahlawan perang bangsa Aram. Bangsa Aram adalah musuh bangsa Israel, umat pilihan Tuhan. Namun, kemenangan Naaman, termasuk atas bangsa Israel, tidak diklaim sebagai pekerjaan dewa sesembahan bangsa Aram, melainkan sebagai pemberian Tuhan! Kemenangan dan kesejahteraan bangsa yang tidak mengenal Tuhan pun merupakan hasil karya Tuhan. Dia adalah Juru Selamat semua umat manusia. Dia memancarkan sinar matahari dan menurunkan hujan baik bagi orang benar maupun orang jahat. Dia mencurahkan kebaikan kepada semua bangsa karena Dia Tuhan yang mahabaik.

Jadi, bagaimana? Tidak sepatutnya kita mengharapkan Tuhan menimpakan kejahatan sekalipun kepada musuh kita. Kita hanya patut mengharapkan Tuhan mencurahkan kebaikan pada semua orang, termasuk musuh kita. Ditimpa kejahatan tidak akan membuat seseorang bertobat. Sebaliknya, kebaikan Tuhan akan menuntun orang kepada pertobatan, seperti pengalaman Naaman (ay. 15; bdk. Rm. 2:4). --ARS/www.renunganharian.net


KEJAHATAN MENJAUHKAN ORANG DARI PENGENALAN AKAN TUHAN; KEBAIKAN MERENGKUH ORANG KE DALAM PELUKAN KASIH-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media