Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: EFESUS 5:15–21
Bacaan tahunan: 2 Korintus 1–4
Dua ekor kambing berpapasan di sebuah jembatan di atas jurang yang dalam. Jembatan itu hanya berupa sebatang kayu panjang. Di bawahnya terdapat sungai kecil dengan bebatuan tajam. Kedua kambing itu nyaris berada tepat di tengah jembatan. Kondisi jembatan yang sempit tidak memungkinkan mereka untuk berbalik arah. Melihat ada yang menghalangi jalannya, kambing-kambing itu marah. Keduanya berlaga dan saling menanduk. Alhasil, keduanya terjatuh ke jurang dan mati. Di kesempatan berbeda, dua kambing lain juga berhadapan dengan situasi yang sama. Lalu salah satu kambing menekukkan kakinya serta meniarap. Ia mengizinkan kambing di depannya terus berjalan dengan menginjak tubuhnya. Hasilnya, mereka berdua dapat menyeberang dengan selamat.
Banyak orang berpikir bahwa merendahkan diri akan membuat mereka terlihat rendah atau hina. Itu sebabnya banyak orang cenderung ingin menonjolkan dirinya agar mendapat pengakuan dari orang lain. Padahal, merendahkan diri adalah salah satu sifat yang Tuhan inginkan dari kita. Merendahkan diri berbeda dengan rendah diri. Ini bukan sikap minder, malu-malu, atau tidak percaya diri. Ini adalah tanda kerendahhatian. Rela mengesampingkan kehebatan pribadi serta menjalin relasi yang harmonis dengan orang lain.
Sikap inilah yang hendaknya dimiliki setiap orang percaya. Dikembangkan secara tulus sebagai buah pengenalan kita akan Kristus. Bukan tindakan pura-pura atau karena ada motif tersembunyi. Inilah salah satu cara kita untuk mencerminkan teladan Kristus kepada dunia.
-HT/www.renunganharian.net
MERENDAHKAN DIRI ADALAH TANDA KERENDAHHATIAN, YANG LAHIR DARI PENGENALAN AKAN KRISTUS YANG SEJATI
Please sign-in/login using: