PELAYANAN TUKANG PARKIR

Baca: KOLOSE 3:18-25


Bacaan tahunan: 1 Tawarikh 18-21

Sekelompok mahasiswa mengadakan persekutuan. Pada kesempatan itu sang dosen pembimbing menanyakan keterlibatan mereka dalam pelayanan di gereja masing-masing. Seorang mahasiswa pun mengaku melayani sebagai tukang parkir. "Maklum, saya tidak pandai bernyanyi, bermain alat musik, juga multimedia," akunya. Teman-temannya tertawa. Namun, sang dosen mengacungkan ibu jarinya. "Bagus!" ujarnya dengan nada dan mimik muka sangat serius.

Tidak semua orang mau memandang dengan hormat segala jenis bidang pelayanan. Ada yang dipandang prestisius dan rohani, ada pula yang dianggap remeh. Tukang parkir tampak sangat tidak rohani bagi sebagian orang sehingga kurang layak disebut sebagai pelayanan sekalipun jasanya diperlukan. Ketika situasi aman dan segala sesuatu berjalan dengan baik: kendaraan berjajar rapi di tempar parkir, tidak ada yang kemalingan helm, tidak ada yang jalannya terhalang, besar kemungkinan jasa tukang parkir tidak nampak. Namun, ketika kendaraan tidak tertata rapi, banyak yang terhalangi jalannya, bahkan ada yang kehilangan helm atau kaca spion mobil, barulah tukang parkir dicari dan dianggap penting.

Tuhan tidak menuntut kita menguasai suatu bidang tertentu dalam melayani. Tuhan tidak menilai kita dari jenis pelayanan kita, melainkan motivasi dan kesungguhan hati kita dalam melakukannya. Karena itu, semua jenis pelayanan bersifat rohani selama ditujukan bagi kemuliaan Tuhan: dikerjakan dengan tulus dan penuh tanggung jawab. Pelayanan yang demikianlah yang berkenan bagi Dia.
-EBL/www.renunganharian.net


SEGALA BENTUK PELAYANAN KITA MENDATANGKAN SUKACITA TUHAN SELAMA DILAKUKAN DENGAN SEGENAP HATI BAGI KEMULIAAN NAMA-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media